Penambahan 973 Orang Positif Covid-19 dalam Sehari, Indonesia di Masa Puncak Wabah?
Melihat hal itu, pakar epidemiolog dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Bony Wiem Lestari mengaku akan sulit untuk memprakirakan masa wabah di Indonesia.
Penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia cetak rekor tertinggi angka terkonfirmasi positif harian, Kamis (21/5). Tercatat sebanyak 973 orang diumumkan positif terinfeksi virus Corona di hari itu. Hal ini menggenapkan jumlah total orang positif Covid-19 di Indonesia menjadi 20.162 orang.
Peningkatan ini menimbulkan tanda tanya apakah wabah ini saat ini tengah mencapai puncaknya di Indonesia. Jika demikian apakah prediksi yang dulu ditargetkan Tim Gugus Tugas bahwa pandemi Covid-19 pada Juni-Juli mendatang akan berakhir harus direvisi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Melihat hal itu, pakar epidemiolog dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Bony Wiem Lestari mengaku akan sulit untuk memprakirakan masa wabah di Indonesia. Pasalnya menurut Bony kurva epidemi saja Indonesia tak pernah diumumkan.
"Kan gak ada model yang sempurna, tapi paling tidak kalau berdasarkan ini kira-kira seperti apa. Contoh seperti Selandia Baru, Australia mereka punya pak kurva epidemi sehingga mereka tuh yakin sekarang tuh mereka sedang ada di ekor terbawah. Artinya sudah turun dan ada di bawah, artinya mereka sudah bilang bahwa epidemi itu sudah teratasi," ungkap Bony kepada Liputan6.com, Kamis (21/5/2020).
Sementara Indonesia, menurut dia karena tak memiliki kurva epidemi maka akan sangat sulit menentukan apakah saat ini Indonesia tengah berada di puncak wabah atau baru mendekati puncaknya. Kurva epidemi sendiri, dijelaskan Bony merupakan kurva yang menunjukan berapa jumlah kasus yang terinfeksi saat ini berikut prediksinya dalam jangka waktu kedepan.
"Sebetulnya kalau dari estimasi sih banyak, masalahnya gini setiap estimasi itu mempunyai asumsi yang berbeda. Nah pemerintah itu mau ambil yang mana, apa katakanlah sekarang kita sudah melewati puncak, apa periode puncak, apa belum puncak kan gitu," jelas Bony.
Kalkulasi tersebut menurut Bony begitu menentukan untuk pemerintah menentukan kebijakan kedepannya. Ia mencontohkan bilamana saat ini Indonesia belum berada di masa puncak berarti pelonggaran PSBB adalah sesuatu yang seharusnya haram dilakukan.
"Karena infeksi masih banyak kan gitu, tapi kalau misalnya sudah di puncak kita juga mesti lihat tren kedepannya, mungkin nurun oke kita bisa (mulai) pikirkan ada pelonggaran, tapi pelonggarannya seperti apa?," ungkap dia.
Ia mencontohkah lagi bahwa Australia yang menurut kurva epideminya menurun, namun negara Kanguru itu enggan untuk membuka penerbangan. Hal ini kontras dengan Indonesia yang tiap hari tren angka masyarakat terinfeksi Covid-19 masih tinggi, tapi pemerintah justru buru-buru membuka penerbangan.
"Australia itu belum berani buka penerbangan pak. Ya makannya saya bilang istilah berdamai dengan Covid-19 itu menurut saya ada alasan yang lain, dan saya tidak tahu itu," katanya.
Berdamai dengan Covid-19
Bony mengkritisi wacana pemerintah untuk berdamai dengan Covid-19. Ia mempertanyakan bagaimana jika virusnya sendiri tak mau diajak damai.
"Okelah kalau manusia ajak damai, tapi kalau virusnya gak mau diajak berdamai ya dia akan menginfeksi terus. Akan nambah kasus positif terus," kata Bony.
Bony mengakui bahwa dirinya memahami pemerintah tengah berada dalam situasi yang sulit untuk menentukan lebih dulu mana yang diutamakan antara kesehatan masyarakat ataukah ekonomi bangsa.
Namun begitu ia menyarankan bahwa pemerintah harus menemukan jalan tengah dari situasi seperti ini. Dimana pemerintah tak mengorbankan kesehatan masyarakat namun ekonomi bisa berangsur pulih.
"Ini kan harusnya dikomunikasikan itu, kan ini banyak perusahaan yang collapse. Rasanya saya saya belum pernah dengar dampak Covid terhadap ekonomi, pidato presiden juga rasanya belum pernah disampaikan secara utuh" ungkapnya.
(mdk/ded)