Pencuri amatir, ATM BRI berisi Rp 200 juta gagal dibawa kabur
Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang, Ipda Irsan mengungkapkan, dilihat dari bentuk mesin dan uang di dalamnya, peristiwa ini masih tahap percobaan pencurian.
Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI di Palembang kembali dikuras maling. Peristiwa ini telah tiga kali terjadi dalam waktu sebulan terakhir.
Terbaru, ATM BRI di komplek sekolah internasional Perguruan Tinggi Widy Utama di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, coba dibongkar maling, Selasa (7/2). Peristiwa itu diperkirakan terjadi dini hari tadi dan baru diketahui sekitar pukul 08.00 WIB.
Hal itu diketahui setelah office boy ATM BRI bernama Wido Purnama (34) hendak membersihkan mesin itu seperti biasanya. Saksi kaget melihat ruangan mesin uang telah berantakan bak kapal pecah, kamera CCTV rusak dan ada bekas semprotan cat. Di lantai keramik, terdapat ceceran darah yang diduga dari pelaku saat merusak mesin.
Meski mesin dalam kondisi rusak, tak sepeserpun uang di dalamnya berhasil dibawa kabur pelaku. Padahal, isi uang ATM itu cukup banyak, yakni berkisar Rp 200 juta dengan pecahan Rp 50 ribu.
Menurut salah seorang karyawan BRI, Aria Pangestu (34), percobaan pencurian uang dalam mesin ATM itu diperkirakan terjadi antara pukul 03.00-04.00 WIB. Sebab, mesin itu dalam kondisi offline beberapa saat kemudian.
"Kemungkinan dirusak pakai linggis, tapi tidak menggunakan mesin las, tidak ada bekasnya. Kalo dilihat tidak ada uang yang dicuri, ini percobaan," ungkap Aria, Selasa (7/2).
Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang, Ipda Irsan mengungkapkan, dilihat dari bentuk mesin dan uang di dalamnya, peristiwa ini masih tahap percobaan pencurian. Hal ini bisa disebabkan karena faktor alat tidak lengkap, pelaku sedikit, atau juga terlanjur siang.
"Sepertinya mau dibawa sama mesinnya sekaligus, tapi tidak terangkat. Bercak darah itu diduga pelaku luka saat merusak, ini sedang diselidiki," ujarnya.
Dari data yang diterimanya, mesin ATM BRI dalam sebulan terakhir telah tiga kali menjadi sasaran pelaku kejahatan. Hal ini semestinya menjadi evaluasi pihak perbankan untuk lebih optimal mengawasi atau memberlakukan keamanan lebih di setiap mesin ATM.
"Dilihat dari kondisi TKP, pelakunya terbilang masih amatir sehingga gagal. Tapi ini perlu diwaspadai," tukasnya.