Peneliti Maarif Institute: Kemerdekaan dari Covid-19 Membutuhkan Persatuan
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil survei LSI, masih ada 36 persen rakyat yang tidak bersedia divaksin. Padahal, salah satu faktor utama penurunan kasus di Jakarta adalah keberhasilan vaksinasi yang sudah lebih dari 80 persen untuk dosis pertama.
Peneliti Maarif Institute, Endang Tirtana mengatakan, persatuan adalah kunci agar Indonesia dapat segera terbebas dari pandemi Covid-19. Karena pada akhirnya, upaya pemerintah tidak akan optimal saat masyarakat abai dan tidak mematuhi protokol kesehatan dan menahan diri.
“Kemerdekaan dari Covid-19 membutuhkan syarat mutlak yaitu persatuan. Jika kita bersatu dan Covid-19 sudah mulai terkendali, maka ekonomi akan kembali tumbuh secara pelan tapi pasti,” katanya di Jakarta, Rabu (11/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil survei LSI, masih ada 36 persen rakyat yang tidak bersedia divaksin. Padahal, salah satu faktor utama penurunan kasus di Jakarta adalah keberhasilan vaksinasi yang sudah lebih dari 80 persen untuk dosis pertama. Data-data juga menunjukkan tingginya kematian didominasi warga yang sama sekali belum mendapat vaksinasi.
“Untuk itu pemerintah perlu fokus mempersiapkan segala hal untuk mempercepat program vaksinasi, agar segera terbentuk kekebalan kelompok. Anggaran penangan Covid-19 harus diprioritaskan pada penyediaan vaksin, termasuk mempercepat dukungan terhadap program vaksin Merah Putih,” jelasnya.
Selain program vaksinasi, Endang menjelaskan, kesadaran untuk taat terhadap protokol kesehatan harus selalu di perkuat. Demikian pula dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta berbagai kelompok masyarakat.
“Kemerdekaan dari Covid-19 akan bisa dicapai jika seluruh elemen bangsa bersatu menghadapi, sebagaimana kemerdekaan yang kita capai pada tahun 1945 adalah berkat perjuangan bersama-sama seluruh rakyat Indonesia,” terangnya.
Dia juga meminta semua pihak untuk menghentikan praktik-praktik politisasi terkait penanganan Covid-19 demi kepentingan kelompok. Terutama politisasi menuju Pemilu 2024 yang sudah mulai marak belakangan ini.
“Perlu pula kita merawat akal sehat, agar melihat keadaan tidak selalu dari pandangan negatif yang melahirkan kenyinyiran dan pesimisme. Akal sehat yang tidak mempertentangkan solusi-solusi sains dengan agama dan keyakinan,” tutupnya.
Baca juga:
Anies Baswedan Larang Restoran dalam Mal Sediakan Layanan Makan di Tempat
Olahraga untuk Memelihara Motivasi dan Prestasi di Tengah Pandemi
Kunjungi Balikpapan, Kasad Andika dan Istri Semangati Nakes Tangani Corona
Polda Jabar Sasar Santri Terima Vaksinasi Covid-19
Satgas Catat 289 Balita di Bangka Terpapar Covid-19
LaporCovid19 Catat Selisih Kematian Pemerintah dengan Pemda 19.192 Kasus