Pengalaman puasa pada musim dingin di suhu 0 derajat celcius
Tidak mudah berpuasa di suhu 0 derajat sementara di Indonesia biasanya dijalani pada suhu 22-34 derajat celcius.
Menjalani ibadah puasa di negeri orang berbeda dengan keseharian bulan Ramadan di Indonesia. Sisi yang paling menjadi pembeda tentu makanan dan suasana sekeliling. Cuaca juga terkadang kontras dengan di Tanah Air.
Ramadan 2013 ini misalnya, harus dijalani pada kondisi musim dingin oleh umat Islam di Perth, Australia. Pada musim dingin, suhu ekstrem terkadang menyentuh 0 derajat celcius. Tidak mudah berpuasa di suhu mendekati 0 derajat sementara di Indonesia biasanya dijalani pada suhu 22-34 derajat celcius. Berikut ini pengalaman berpuasa pada musim dingin yang diceritakan oleh Tri Enastutu, warga negara Indonesia yang tinggal di Perth, Australia. Tri Enastutu tinggal bersama suaminya Johan Arifin yang sedang menempuh studi PhD di Curtin University, Australia. Keduanya tinggal di Perth bersama buah hati kesayangan Rian dan Farah.
-
Dimana Pertamina mengadakan kegiatan Safari Ramadan? Pertamina bersama Kementerian BUMN kembali menyelenggarakan kegiatan Safari Ramadan BUMN 2024, di Yayasan Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43, Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, pada Kamis, 21 Maret 2024.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Kapan Ramadhan di luar angkasa? Selama masa tinggalnya, umat Islam di Bumi akan merayakan bulan Ramadhan – waktu puasa, doa dan refleksi yang berlangsung dari malam tanggal 22 Maret hingga 21 April.
-
Kapan Iqbaal Ramadhan memulai kuliah di Australia? Setelah ngejalanin kuliah dari tahun 2019 di Australia, Iqbaal Ramadhan akhirnya resmi jadi lulusan Media Komunikasi dari Monash University.
-
Apa yang Aulia Rahma lakukan di Australia saat ini? Saat ini, diketahui bahwa anak kedua Tante Ernie tersebut sedang menempuh pendidikan di Australia.
-
Bagaimana para artis ini menjalani Ramadan di luar negeri? Meskipun jauh dari keluarga, sejumlah selebriti Indonesia yang sedang berada di luar negeri tetap merasa gembira menikmati bulan Ramadan. Beberapa di antaranya sering berbagi momen berbuka puasa dan sahur, meskipun perbedaan waktunya cukup jauh di Indonesia.
"Puasa di musim dingin memang mempunyai berbagai dampak bagi yang melakukannya baik dari segi yang menyenangkan maupun sebaliknya. Pengalaman berpuasa pada musim dingin kami alami pada periode Ramadan tahun ini di Perth, Western Australia. Kami merasakan banyak keringanan atau hal-hal yang menyenangkan yang kami rasakan ketika melakukan puasa di musim dingin di antaranya adalah: pertama, waktu puasa yang relatif lebih pendek karena hanya dilakukan selama kurang lebih 12 jam. Waktu Subuh pukul 5.45 pagi sehingga imsak 10 menit sebelumnya yaitu jam 5.35 sedangkan azan Magrib berkumandang pada pukul 6.30 sore.
Kedua, waktu siang hari serasa lebih pendek karena suasana dingin membuat kita terkadang tidak merasakan bahwa waktu terus berjalan. Ketiga, badan lebih segar dan fit sepanjang hari, tidak terasa lapar dan dahaga. Perut seolah-olah kenyang sepanjang hari hingga azan Magrib tiba.
Akan tetapi beberapa hari ini suhu udara bertambah dingin (berkisar 0 sampai 5 derajat celcius) yang biasanya akan berakhir sampai akhir Agustus nanti. Bertambah dinginnya suhu udara juga berdampak tidak menyenangkan bagi pelaku puasa, karena di samping rasa nyeri di tulang karena kedinginan yang luar biasa, juga mengakibatkan perasaan mengantuk yang amat sangat sepanjang hari sering dialami oleh pelaku puasa.
Hawa dingin yang sangat menyengat ini juga menyebabkan anak-anak kecil dan remaja susah dibangunkan untuk makan sahur. Mereka susah bangun tidur karena keinginan untuk tetap tidur dengan menggunakan "heater" ataupun electronic blanket sangat mendorong mereka untuk tidak segera bangun. Alhasil, banyak keluarga muslim dari Indonesia, Malaysia dan beberapa negara Asia lainnya yang sahurnya mepet dengan azan Subuh.
Beberapa hal yang kami lakukan untuk selalu sehat dan bersemangat dalam menghadapi puasa Ramadan di musim dingin kali ini mungkin bisa juga dilakukan oleh saudara sesama muslim di Indonesia terutama di wilayah yang dingin meliputi: pertama, mengonsumsi multivitamin sehabis makan sahur dan perbanyak minum air putih. Di samping itu konsumsi buah-buahan yang banyak dan bervariasi setiap harinya agar tidak bosan.
Kedua, kalau badan terasa malas atau kurang bersemangat untuk melakukan aktivitas, segeralah mandi dengan air hangat, setelah mandi badan akan segar dan bersemangat. Kegiatan mandi ini mungkin kami lakukan 2 sampai 3 kali sehari selama puasa di musim dingin ini.
Ketiga, jangan terlalu banyak berdiam di rumah, lakukan aktivitas di luar rumah meskipun sekadar jalan-jalan. Hal ini menghindari perasaan bosan dan dingin yang menyengat yang akan semakin menyiksa kita ketika kelamaan berdiam diri di rumah di samping untuk mengurangi konsumsi listrik karena pemakaian heater yang berkepanjangan yang tidak baik untuk ekonomi keluarga dan kesehatan badan.
Di Australia lumayan banyak penduduk beragama Islam. Data demografi terakhir menunjukkan jumlah muslim di Australia mencapai sekitar 2,2 persen penduduk. Mereka adalah pendatang dari berbagai negara di dunia meliputi Indonesia, India, Pakistan, Afrika Selatan, Bosnia, dan lainnya bahkan warga negara Australia sendiri.
Dengan multikultur ini menambah referensi kita mengenai kebiasaan perilaku berpuasa di berbagai Negara. Hal ini dapat kami temui ketika mengadakan buka puasa bersama yang diadakan setiap hari di berbagai masjid yang ada di Perth. Dari sekian banyak keberagaman perilaku puasa, satu hal yang selalu sama adalah ketika berbuka puasa selalu tersedia kurma. Lain halnya di Indonesia yang selalu mengawali buka puasa dengan menu pembuka kolak pisang dan ubi ataupun bubur kacang hijau. Demikian cerita singkat kami, semoga bermanfaat."
(mdk/tyo)