Peningkatan konsumsi biodiesel bisa buat udara Indonesia bersih
Penggunaan biodiesel ini bisa mengurangi emisi atau gas buang hingga 60 persen.
Pemerintah diminta untuk membuat kebijakan peningkatan konsumsi biodiesel di industri otomotif. Kebijakan tersebut dinilai sangat diperlukan untuk meningkatkan konsumsi biodiesel di dalam negeri terutama sektor otomotif yang baru mencapi 15 persen.
"Penggunaan biodiesel ini bisa mengurangi emisi atau gas buang hingga 60 persen. Kalau ini ditingkatkan bukan tidak mungkin udara di Indonesia menjadi sangat bersih," kata Ketua Advokasi dan Kebijakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Tungkot Sipayung, Minggu (2/8).
Pemerintah sendiri saat ini tengah menyiapkan peningkatan penggunaan biodiesel dari 15 persen menjadi 20 persen untuk industri otomotif.
"Penelitiannya sedang dilakukan. Kita berharap secepatnya bisa selesai sehingga dapat digunakan lalu ditingkatkan hingga 50 persen," katanya.
Menurut dia, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak terus mendorong konsumsi biodiesel di dalam negeri karena pasokan bahan baku dan produksi yang sangat melimpah.
Konsumsi biodiesel Indonesia saat ini baru mencapai enam juta ton yang lebih banyak digunakan untuk keperluan mesin pabrik, jumlah tersebut masih terlalu kecil dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar fosil yang mencapai 35 juta ton, katanya.
Sementara mengenai sertifikasi hijau seperti yang diharapkan kalangan pengusaha, Tungkot menegaskan hasil uji coba terhadap penelitian biodiesel sudah cukup menjadi modal bagi para pelaku industri biodiesel atau otomotif.
Pemberian sertifikat hijau membutuhkan persiapan yang panjang karena melibatkan berbagai kementerian dan pemangku kepentingan lainnya. Karena itu, perlu ada kesepahaman antarkementerian dalam melihat pengembangan biodiesel ini dalam kerangka membangun kemandirian energi nasional.