Penumpang kereta di Daop VI Yogyakarta akhir tahun capai 446.254
"Situasi perjalanan KA hingga berakhirnya masa posko berjalan dengan aman, lancar dan terkendali," ujar Bambang.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI Yogyakarta telah mengangkut total 446.254 penumpang selama penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2015. Jumlah tersebut naik 16 persem dibandingkan periode yang sama di 2013 sebanyak 385.958 penumpang.
Manager Corporate Communication PT KAI (Persero) Daop VI Yogyakarta, Bambang S Prayitno mengatakan penyelenggaraan angkutan Natal dan tahun baru berakhir pada Senin 5 Januari. Sebelumnya, kata dia, pihaknya telah menetapkan 17 hari masa posko angkutan mulai 20 Desember 2014 .
"Situasi perjalanan KA hingga berakhirnya masa posko berjalan dengan aman, lancar dan terkendali," ujar Bambang, Kamis (8/1).
Menurut Bambang, selama masa posko, PT KAI Daop VI mengoperasikan 5 perjalanan KA tambahan. Yakni KA Lodaya malam dan Lodaya pagi rute Solo-Bandung. Kemudian KA Argolawu, KA Argo Dwipangga dan KA Ekonomi Jaka Tingkir, relasi Solo-Jakarta. Sedangkan untuk KA lokal adalah KA Joglo Ekspress relasi Yogyakarta-Kutoarjo PP.
Bambang menambahkan, untuk volume jumlah penumpang yang terangkut per kelasnya, dari total yang ada untuk kelas eksekutif total penumpang yang terangkut sebanyak 62.461. Jumlah tersebut naik 112 persen jika di banding 2013 yang mencapai 55.916.
"Untuk kelas bisnis total penumpang yang terangkut mencapai 47.743, naik 101 persen dibanding 2013 yang mencapai 47.359. Kemudian untuk kelas ekonomi penumpang terangkut sebanyak 134.209, naik 106 persen, dibanding 2013 yang mencapai 126.148 penumpang," terang Bambang.
Sedangkan untuk kelas lokal jumlah penumpang terangkut mencapai 201.841 orang. Jumlah tersebut naik 129 persen dibanding 2013 yang mencapai 156.175 penumpang.
Bambang menambahkan selama angkutan Natal dan tahun baru ini pihaknya berhasil mengantarkan masyarakat dengan selamat (Zero accident) dengan tanpa mengurangi pelayanan dan kenyamanan penumpang.
"Dalam masa posko di setiap malam kami melakukan evaluasi atas temuan dan usul saran dari pengguna jasa KA. Sehingga kekurangan secara bertahap Alhamdulillah bisa segera teratasi. Misalnya, penambahan loket penjualan tiket di stasiun Purwosari dari 2 menjadi 3 loket, toilet portabel di stasiun Tugu dan lain-lain," ujarnya.