Penutup Debat Cawapres, Mahfud Singgung Pedang Hukum yang Tumpul hingga Nyanyi Lagu Ebiet G Ade
Mahfud berjanji, dirinya bersama capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo akan menyelesaikan permasalahan tersebut secara bertahap.
Mahfud menyinggung soal permasalahan SDA lantaran pedang hukum yang tumpul ke bawah.
Penutup Debat Cawapres, Mahfud Singgung Pedang Hukum yang Tumpul hingga Nyanyi Lagu Ebiet G Ade
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyampaikan kata-kata penutup atau closing statment untuk debat keempat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (21/1) di JCC, Senayan, Jakarta.
Mahfud menyinggung soal permasalahan sumber daya alam (SDA) lantaran pedang hukum yang tumpul ke bawah.
Adapun debat kali ini mengambil tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
"Tadi saya bilang bahwa masalah-masalah yang di kita perdebatkan sangat penting untuk masa depan bangsa masalah utamanya adalah pedang hukum kita tumpul," kata Mahfud.
"Kalau pedang hukum tidak tumpul, kita pasti bisa tabrak habis-habisan program pembangunan akan berjalan dengan baik," sambungnya.
Tak hanya itu, dia menyampaikan permohonan maaf kepada para ibu hingga cucu dan anak atas kerusakan lingkungan yang berdampak buruk terhadap keberlangsungan hidup.
Mahfud berjanji, dirinya bersama capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo akan menyelesaikan permasalahan tersebut secara bertahap.
Bahkan, dia pun sempat menyanyikan sebuah lagu dari Ebiet G Ade yang berjudul berita kepada kawan.
"Terkait ini saya teringat lagu Ebiet G Ade yang berbunyi begini barang kali di sana ada jawabnya, mengapa di tanah ku terjadi bencana mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga akan dosa-dosa. Itu bukti kerusakan lingkungan pesan kepada kawan," ucap Mahfud.
"Saudara kami berjanji bahwa kami akan kembalikan secara bertahap hak rakyat dan untuk ibu-ibu dan para anak, cucu kita akan tagih dunia internasional untuk bayar utang-utang yang telah merusak pembangunan," tambahnya.
Sebab, dia menegaskan bahwa tugas pemerintah adalah untuk kesejahteraan rakyat.
"Sebagai santri NU Saya ingin mengutip dalil Gus Dur tugas pemerintah terhadap rakyatnya adalah kesejahterannya," imbuh Mahfud.