Penyebab Kematian Covid-19 Masih Tinggi Meski Kasus Positif Turun
Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan, ada dua penyebab masih tingginya kematian Covid-19. Pertama, pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri terlambat mendapatkan penanganan.
Kasus kematian Covid-19 di Indonesia pada 22 Agustus 2021 tercatat sebanyak 126.372 orang. Penambahan kasus kematian Covid-19 harian dalam sepekan terakhir masih di atas 1.000 orang.
Padahal, data penambahan kasus positif Covid-19 harian menurun signifikan. Dari sebelumnya di atas 50.000, kini menjadi 10.000-an kasus positif Covid-19 per hari.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan, ada dua penyebab masih tingginya kematian Covid-19. Pertama, pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri terlambat mendapatkan penanganan. Kondisi ini terjadi akibat masyarakat tidak mengenali tanda bahaya dan tidak memiliki alat transportasi untuk menuju rumah sakit.
"Banyak masyarakat yang tidak mengenali tanda bahaya dan dia tidak mau diisolasi di tempat isolasi terpusat," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (23/8).
Kedua, masyarakat tidak melindungi orang lanjut usia dan orang yang memiliki komorbid (penyakit penyerta). Padahal, sebagian besar pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia merupakan lansia dan orang memiliki komorbid.
Windhu meminta masyarakat mulai membangun kesadaran melindungi lansia dan orang dengan komorbid. Upaya ini penting untuk menekan angka kematian Covid-19.
"Ini harus dilindungi, jangan seperti sekarang. Mal sudah dibuka, terus yang datang kadang-kadang orang tua ikut datang ke mal. Itu artinya, masyarakat itu tidak melindungi lansia. Kalau punya orang tua, punya komorbid, itu harus kita jaga. Jangan jalan-jalan, makan di restoran, piknik dan lain sebagainya," pesannya.
Pakar Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany menambahkan, kematian Covid-19 yang terlihat saat ini merupakan dampak dari tingginya penambahan kasus positif beberapa pekan lalu.
"Coba kita trace balik ke belakang, di mana jumlah kasus masih puluhan ribu pada seminggu dua minggu lalu. Nah sisa-sisa orang itu yang masih dirawat, itu lah yang menyebabkan angka kematian tinggi dan disatukan yang ada sekarang," jelasnya.
Meski demikian, diakui Hasbullah, kematian akibat Covid-19 masih terjadi di lingkungan masyarakat. Kematian yang terjadi akibat pelayanan kesehatan belum optimal dan masyarakat belum seluruhnya percaya terhadap Covid-19.
"Bisa jadi karena kasusnya yang terlambat karena masih banyak orang tidak percaya. Jadi menganggap enteng ini flu biasa, membiarkan sampai berat baru ke rumah sakit, tidak mampu lagi," tutupnya.
Baca juga:
Epidemiolog: Tidak Usah Pakai Perpanjangan PPKM Lagi, Enggak Penting
Tes PCR Covid-19 Sudah Turun, Tapi Masih Mahal
Terpapar Covid-19, Mantan Wagub Sumbar Nasrul Abit Dirawat di RSUP M Djamil Padang
Dinkes Bali Terbitkan 6 Imbauan Tekan Kematian Akibat Covid-19
Survei Fixpoll: 53 Persen Responden Tidak Setuju Kebijakan PPKM
Survei Fixpoll: Mayoritas Masyarakat Tak Puas dengan Cara Pemerintah Tangani Covid
Survei KSPI: Penularan Kasus Covid-19 di Pabrik Menurun