Pergoki istri selingkuh, Fikri malah dicakar & dikejar pakai samurai
Nina Sani (38) tak terima dipergoki saat berselingkuh dengan pria lain.
Nasib sial dialami Fikri (39) setelah menjadi korban penganiayaan dan pengancaman. Tragisnya, pelaku adalah istrinya sendiri, Nina Sani (38) yang tak terima dipergoki saat berselingkuh dengan pria lain.
Fikri, warga Jalan Musyawarah, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang, itu memilih melapor ke polisi. Lagi pula, saat ini dia sedang mengurus surat cerai bagi wanita yang hidup bersamanya selama 17 tahun itu.
Kepada petugas, peristiwa itu terjadi di rumahnya, Minggu (24/1), pukul 18.30 WIB. Pelaku dalam keadaan emosi langsung mencakar leher korban. Merasa kaget, korban keluar rumah.
Ternyata, pelaku yang juga membawa sebilah samurai mengejar korban sambil mengacungkan ke arahnya. Beruntung, korban bersembunyi di rumah tetangganya sehingga nyawanya aman dari ancaman.
"Leher dicakar, sudah ada visum dokter. Kemarin dia (pelaku) juga mau bunuh saya pakai samurai, dia mengejar, untung tidak dapat," ungkap korban Fikri saat melapor ke SPK Polsek Gandus Palembang, Senin (25/1).
Menurut korban, pelaku mengamuk lantaran tak terima dipergoki berselingkuh dengan pria tak dikenal di kawasan Jakabaring Palembang pada siang sebelum penganiayaan.
"Siang kemarin, saya sama keluarga pergoki dia (pelaku) selingkuh," ujar ayah empat orang anak itu.
Dijelaskannya, beberapa minggu terakhir istrinya memang kerap meminta cerai dengan alasan ingin hidup serba berkecukupan. Sementara korban hanya seorang pedagang kaki lima.
Setelah selalu didesak, korban mengabulkan permintaan istrinya itu. Saat ini masih dalam proses perceraian. Belum juga cerai, istrinya sudah menjalin hubungan dengan pria lain bahkan jarang pulang ke rumah dan menginap di rumah kontrakan yang disewakan selingkuhannya.
"Dia itu masih istri saya sebelum surat cerai keluar. Tapi sudah berselingkuh, dipergoki malah ngamuk," kata dia.
Kapolsek Gandus Palembang AKP Agung Aditya mengatakan, laporan korban akan diarahkan ke Mapolresta Palembang untuk ditindaklanjuti.
"Kita arahkan ke polres, biar prosesnya cepat ditindaklanjuti, di sana juga ada unit yang menangani," pungkasnya.