Perjalanan karier Susno Duadji, dari jenderal sampai jadi petani
Susno mulai dikenal publik setelah mengeluarkan pernyataan mengenai KPK.
Tujuh tahun lalu, Susno Duadji mendadak menjadi sosok yang paling banyak dibicarakan orang. Salah satu pernyataan yang membuatnya terkenal saat menyinggung persaingan antara KPK dan Polri, ketika itu Susno menganalogikan persaingan seperti Cicak vs Buaya.
Berbagai kontroversi yang diucapkannya membuat karier Susno tamat. Padahal, dia sudah menyandang pangkat jenderal bintang tiga, dan menjabat sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim). Bahkan, ia disebut-sebut sebagai calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Sebelum turun dari jabatannya, Susno dituduh korupsi. Beberapa kasus saat dia masih menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat kembali diangkat, bahkan dituding terlibat dalam kasus korupsi di PT Salmah Arowana Lestari.
Gara-gara tuduhan itu, dia divonis 3,5 tahun penjara. Susno pernah dijemput paksa untuk menjalankan hukumannya dan dijebloskan ke Lembaga Permasyarakatan Cibinong.
Kini, ia kembali menghirup udara segar. Setelah keluar dari penjara, Susno memilih pulang kampung dan hidup sebagai petani di tanah kelahirannya.
Seperti apa karier Susno sebelum akhirnya menjadi seorang petani?
Susno resmi menjadi anggota kepolisian usai lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Kepolisian pada 1977. Hampir sebagian besar kariernya dihabiskan menjadi seorang perwira polisi lalu lintas, dan sempat berkunjung ke-90 negara untuk mempelajari kasus-kasus korupsi.
Kariernya baru mulai menanjak ketika dia dipercaya menjadi Wakapolres Yogyakarta, setelah itu dia sempat diangkat sebagai Kapolres di Maluku Utara, Madiun, dan Malang. Setelah malang melintang di daerah, Susno ditarik ke Jakarta dan ditunjuk sebagai pelaksana hukum di Mabes Polri dan mewakili kepolisian untuk membentuk KPK pada 2003.
Setahun berikutnya, dia ditugaskan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Setelah menjalani empat tahun berdinas di lembaga tersebut, dia dilantik sebagai Kapolda Jabar, tak sampai setahun dia kembali diangkat menjadi Kabareskrim menggantikan Komjen Pol Bambang Hendarso Danuri yang dilantik sebagai Kapolri.
Selang setahun, Susno menyatakan mundur dari jabatannya pada 5 November 2009, namun pada 9 November 2009 dia aktif kembali sebagai Kabareskrim Polri. Tak sampai sebulan, Susno diberhentikan Kapolri secara resmi.
Pemecatan itu tak lepas dari beberapa pernyataannya yang dianggap membuat panas jajaran Polri. Mulai dari istilah cicak buaya yang kemudian memicu gelombang protes dari masyarakat, kemudian kode 'Truno 3' saat KPK menyadap Susno terkait penyelidikan kasus Century.
Susno juga mengungkap pegawai pajak yang memiliki rekening gendut, akhirnya pegawai tersebut dibekuk polisi dan dijebloskan penjara, dia adalah Gayus Tambunan. Rupanya, kasus ini turut menyeret sejumlah jenderal di kepolisian, seperti Brigjen Pol Edmon Ilyas dan Brigjen Pol Raja Erizman, pejabat kejaksaan seperti Cyrus Sinaga, kehakiman dan aparat dari Departemen Keuangan hingga kehilangan jabatannya. Terungkapnya kasus tersebut membuat Susno disebut-sebut sebagai whistle Blower.
Sebelum jabatannya berakhir, Susno pernah menyebutkan seorang mafia kasus di tubuh Polri yang bernama Mr X, kemudian hari diduga Mr X itu adalah seorang mantan diplomat dan anggota BIN bernama Sjahril Djohan.
Baca juga:
Bersandal jepit, ini penampakan Susno saat belanja petai dan ikan
Pakai handuk di leher, ini gaya Susno saat tanam padi & petik pepaya
Susno Duadji, jenderal bintang tiga kini jadi petani di kampung
Sepenggal kisah keberanian Budi Waseso
Susno Duadji jual rumah buat lunasi pidana uang pengganti
-
Di mana Susno Duadji bertemu dengan Dedi Mulyadi? Susno Duadji menghadiri sidang Saka Tatal terkait kasus pembunuhan Vina di PN Cirebon. Di sana ia tak sengaja bertemu dengan Dedi Mulyadi yang juga turut mengawal kasus almarhum Vina.
-
Kapan Susno Duadji menjabat sebagai Kabareskrim? Ia menduduki jabatan tersebut sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009 silam.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.