Pesan Gubernur Ridwan Kamil: Jangan Nongkrong di Underpass Dewi Sartika, Bahaya!
Untuk pembebasan lahan dilakukan oleh Pemkot Depok dengan anggaran Rp 189 miliar. Sedangkan untuk pembangunan fisiknya menggunakan APBD Pemprov Jabar sebesar Rp 113 miliar.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meresmikan Underpass Dewi Sartika di Depok, Jawa Barat. Terowongan sepanjang 470 meter ini hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kota Depok.
"Ini adalah kolaborasi yang luar biasa dan jadi contoh baik untuk tempat lain. Pembebasan lahan oleh Pemkot Depok dan pembangunan infrastruktur oleh Pemprov Jabar," kata Emil saat peresmian, Selasa (17/1).
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak warga saat berkunjung? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Apa yang dilakukan Ridwan Kamil dan Foke di Cagar Budaya Setu Babakan? Tiba di lokasi, RK didampingi Foke langsung mengelilingi Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi dan Museum Betawi.
-
Bagaimana menurut Ridwan Kamil ciri kota yang layak huni dan manusiawi? “Maka saya katakan IKN harus layak huni, cirinya ada orang berjalan kaki. Kalau di IKN tidak ada orang berjalan kaki, kita gagal menciptakan kota yang manusiawi, ke mana-mana harus naik kendaraan, naik mobil," tutupnya.
-
Kenapa Ridwan Kamil mengingatkan Presiden Jokowi tentang pembangunan IKN? Dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku pernah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo tentang kompleksitas dalam membangun ibu kota negara baru.
Untuk pembebasan lahan dilakukan oleh Pemkot Depok dengan anggaran Rp 189 miliar. Sedangkan untuk pembangunan fisiknya menggunakan APBD Pemprov Jabar sebesar Rp 113 miliar.
"Depok itu Rp 180an miliar, Jawa Barat Rp 113 miliar sesuai dengan kontraknya. Dan ini contoh baik ya, bahwa warga Depok dibiayai oleh Kota Depok dan juga Provinsi Jabar. Intinya adalah jangan dipilah-pilah, semua adalah rasa cinta pemerintah kepada rakyatnya," tegasnya.
Emil menuturkan, tahun ini akan ada 20 peresmian lainnya. Hal itu sambung dia, menandakan kerja seriusnya untuk masyarakat.
"Ditunggu di peresmian berikutnya, karena tahun ini ada 20 peresmian. Ini menandakan kami kerja serius terutama untuk masyarakat. Untuk Depok mohon doanya, karena ini tahun terakhir kami memimpin sebagai Gubernur Jawa Barat," ungkapnya.
Warga diminta untuk tidak melintas di underpass atau nongkrong di lokasi tersebut. Karena hal itu tentu sangat membahayakan. "Jangan ada yang nongkrong-nongkrong, karena ini jalan nanti ketabrak dan diperuntukkan untuk yang lewat saja," tegasnya.
Underpass ini diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas. Dia pun meminta agar underpass tersebut dijaga dengan baik.
"Dewi Sartika adalah pahlawan perempuan mengorbankan harta bendanya demi pendidikan perempuan di zaman kolonial. Maka hormati nama jalannya, dengan dua hal saja, jaga kebersihan dan jaga ketertiban," katanya.
Emil menyebut, underpass tidak dibuat untuk takut, melainkan dibuat dengan keindahan dan estetika dan sebagainya. "Kalau ada kurang-kurang, saya persilakan Pak Wali Kota untuk menambah elemen-elemen seni agar khas Depok dikemukakan," pungkasnya.
(mdk/ded)