Pesan Tegas Ketua PWNU Jakarta ke Kader NU Buntut Kontroversi Zainul Foto Bareng Presiden Israel
PWNU Jakarta telah memberhentikan Zainul Maarif dari kepengurusan
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Syamsul Ma'arif menghimbau kepada para kadernya agar mudah tidak termakan rayuan ajakan seseorang dengan iming-iming menebar kebaikan.
Hal itu berkaca dari kasus kadernya Zainul Maarif yang kedapatan berfoto dengan Presiden Israel, Issac Herzog hingga akhirnya dipecat dari kepengurusan.
- VIDEO:Penjelasan Lengkap Ketua PWNU DKI Pecat 4 Pengurus LBM NU Usai Temui Presiden Israel
- VIDEO: Zainul Maarif Bocorkan ini Isi Pembicaraan 5 Nahdliyin dan Presiden Israel
- Zainul Maarif, Kader NU Foto Bareng Presiden Israel Masih Aktif di PWNU Meski Sudah Dipecat Kepengurusan
- Terungkap, Ini Alasan Dosen Unusia Zainul Maarif Pergi ke Israel dan Bertemu Presiden Issac
"Ini penting berharga tidak hanya untuk yang bersangkutan tapi ini sangat berharga untuk semua generasi muda yang bisa jadi dirayu atau diiming-imingi atau apapun bentuknya ketika ada tawaran itu jangan hanya sekedar 'wah mumpung ini' atau 'kan ini saya juga ingin menyampaikan sesuatu yang baik'," kata Syamsul di gedung PWNU Jakarta, Kamis (18/7).
Syamsul menghimbau kepada para kadernya agar terlebih dahulu untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan para Kiai bila ada ajakan yang dimaksud. Sebab menurut dia tidak semua ajakan tersebut memiliki niat baik.
Sejatinya, menurut Syamsul pihaknya tidak pernah membatasi adanya ajakan untuk sekedar bertukar pikiran. Namun disatu sisi perlu diperhatikan dampak dari agenda dialog tersebut.
"Tetapi gagasan yang kita sampaikan itu harus melihat kepentingan yang lebih besar. Kepada siapa kita sampaikan, ada gak pengaruh dampak secara luas. orang menyampaikan gagasan pikiran bertindak itu hak semua orang," tegas Syamsul.
Akan beda ceritanya, kata Syamsul pada akhirnya gagasan-gagasan yang diutarakan tersebut justru menjadi bumerang.
Maka alangkah baiknya, bila ada ajakan itu terlebih dahulu berkonsultasi dengan para kiai. Apalagi apabila dialog tersebut berhubungan dengan isu Internasional.
"Jadi tidak hanya pikiran pribadi, tapi pikiran secara umum. Terutama saya meminta kepada dia (Zainul) untuk menyampaikan kepada kawan-kawan yang lain, seandainya ada orang lain yang ingin mengajak kegiatan yang sama alangkah baiknya berkomunikasi dengan para kiai, tokoh terutama pengurus inti sebuah organisasi tersebut sehingga nanti akan mendapatkan masukan-masukan," imbuh dia.
"Tetapi sekali lagi saya ingin menyampaikan bahwa sesuatu yang dianggap baik oleh pribadi kita masing-masing, belum tentu itu adalah sebuah kebenaran. Maka berhati-hatilah apalagi ini kepentingan dunia internasional," sambungnya.
Sebelumnya PWNU Jakarta telah memberhentikan Zainul Maarif dari kepengurusan buntut dari pertemuan dengan Presiden Israel, Issac Herzog.
"Memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan lembaga Bahtusul Masail PWNU DKI Jakarta," kata Ketua PWNU DKI Jakarta, Syamsul Ma'arif dalam konferensi persnya di Jakarta Timur, Kamis (18/7).
"Terutama terkait dengan keberangkatan saudara Zainul Maarif ke Israel," lanjutnya.
Pemberhentian itu, kata Syamsul pihaknya mengadakan rapat bersama jajaran Tanfidzayh dan Syuriah. Lalu meminta keterangan langsung dari Zainul.
Selain Zainul, ada tiga orang lain yang juga diberhentikan yakni ketua LBM NU Jakarta Mukti Ali, lalu Roland Gunawan dan Sapri Saleh.
Pemberhentian itu dikarenakan mereka terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) yang diduga terafiliasi dengan organisasi dukungan untuk Israel.