Zainul Maarif Minta Maaf, Ini Klarifikasi Lengkap Soal Pertemuan dengan Presiden Israel
Zainul Maarif meminta maaf terkait perbuatan dilakukan empat rekannya menemui Presiden Isaac Herzoq yang fotonya viral di media sosial.
Kader Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus dosen Universitas Nadhatul Ulama Indonesia (Unusia), Zainul Maarif akhirnya buka suara terkait pertemuannya dengan Presiden Israel Isaac Herzoq. Zainul Maarif meminta maaf terkait perbuatan dilakukan empat rekannya menemui Presiden Isaac Herzoq yang fotonya viral di media sosial.
"Kepada masyarakat Indonesia, wabil Khusus umat Islam, wabil khusus lagi kepada Nahdlatul Ulama, dan organisasi yang di mana saya berada di sana atas apa yang ketidaknyamanan yang muncul akhir-akhir ini terkait dengan kunjung saya ke Palestina dan Israel," kata Zainul Maarif di kantor PWNU Jakarta, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (18/7).
Berikut klarifikasi dan permintaan maaf lengkap Zainul Maarif terkait pertemuannya dengan Presiden Israel
Kepada masyarakat Indonesia, wabil Khusus umat Islam, wabil khusus lagi kepada Nahdlatul Ulama, dan organisasi yang di mana saya berada di sana atas apa yang ketidaknyamanan yang muncul akhir-akhir ini terkait dengan kunjung saya ke Palestina dan Israel.
Sekali lagi saya mohon maaf dan ini adalah suatu pelajaran besar bagi saya pribadi bahwa niat baik tindakan baik kadang efeknya belum tentu baik.
Itu pelajaran besar bagi saya pribadi dan ini saya mewakili kawan-kawan semua.
Perlu diketahui bahwa ini adalah kegiatan lintas iman bukan hanya NU, ini juga tidak ada urusannya dengan Nahdlatul Ulama secara kelembagaan tapi secara personal dan ini adalah dialog lintas iman pesertanya ada dari Kristen, Katolik, juga dari Yahudi dan Muslim. Jadi ini kegiatan lintas iman dan saya dalam hal ini sekali saya meminta maaf atas segala yang terjadi dan ini pelajaran penting buat saya tindakan dan niat baik itu efeknya ternyata memberikan efek buruk.
Kemudian lebih daripada itu, saya mengucapkan terima kasih atas masukan-masukan dari para kiai baik dari PBNU, PWNU di Jakarta, Unusia yang memberikan nasihat dengan sangat baik.
Mohon saudara-saudara semua jangan ganggu organisasi tersebut juga mohon jangan menyerang keluarga-keluarga kami ini. Kami mengaku salah karena tadi membuat ketidaknyamanan semacam ini. Mohon jangan hukum kami terutama yang tidak melakukan tadi secara keras.
Kemudian, pesan kedua untuk para pemuda mohon juga berhati-hati ketika ada undangan dari luar atau dan seterusnya itu perlu dikonsultasikan kalau kita di muslim paling tidak kita mengonsultasikan ke kiai-kiai kita agar tadi niatnya tadi niat yang kami lakukan di sana semua niatnya baik semuanya tapi kami sadar bahwa ternyata niat baik tindakan yang menurut kami baik itu belum tentu efeknya baik.
Zainul Maarif Diberhentikan dari PWNU DKI Jakarta
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta sebelumnya memberhentikan Zainul Maarif dari kepengurusan buntut dari pertemuan dengan Presiden Israel, Issac Herzog. Keputusan itu diambil PWNU DKI Jakarta setelah mengadakan rapat bersama jajaran Tanfidzayh dan Syuriah serta meminta keterangan langsung dari Zainul.
Selain Zainul Maarif, ada tiga orang lain yang juga diberhentikan yakni ketua LBM NU Jakarta Mukti Ali, lalu Roland Gunawan dan Sapri Saleh.
Alasan Pemberhentian
Pemberhentian itu dikarenakan mereka terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) yang diduga terafiliasi dengan organisasi dukungan untuk Israel.
Diberitakan sebelumnya, pertemuan lima pemuda Nahdliyin itu viral dan membuat heboh publik Tanah Air. Bukan tanpa alasan, Israel merupakan negara penjajah yang sampai saat ini masih melakukan pembantaian terhadap warga Palestina.
Foto pertemuan pemuda NU dengan Presiden Israel itu sempat viral di media social dan mendapat banyak kecaman publik.