Disebut Melukai Perasaan, Ini Profil Warga NU yang Temui Presiden Israel
Pertemuan lima warga NU (nahdliyin) itu menuai kontroversi di tengah masyarakat
Disebut Melukai Perasaan, Ini Profil Warga NU yang Temui Presiden Israel
Foto lima orang yang mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) bertemu Presiden Israel Isaac Herzog, beredar luas dan viral di media sosial. Pertemuan lima warga NU (nahdliyin) itu menuai kontroversi di tengah masyarakat.
Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, kunjungan lima orang itu ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina.
"Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua," kata Gus Ipul.
Terkait foto tersebut, belum semua nama-namanya terkonfirmasi. Namun untuk Zainul Maarif, berdasarkan informasi yang dilansir dari Liputan6.com, dia merupakan tokoh muda Nahdliyin.
Dia tercatat menjadi dosen tetap di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia dalam program studi Sejarah Peradaban Islam.
Zainul menempuh pendidikan S1 di Universitas Al Azhar. Selanjutnya, dia menjalani pendidikan S2 Ilmu Filsafat di Universitas Indonesia dengan meraih gelar Magister Humaniora. Gelar ini didapatkannya pada tahun 2006.
Usai meraih gelar Magister Humaniora, Zainul selanjutnya menempuh pendidikan S3 di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara pada 2019. Ia pun resmi meraih gelar Doktor pada 2022.
Terkait hal ini, Unusia akan melakukan sidang etik kepada Zainul Maarif.
"Unusia akan menggelar sidang etik terhadap saudara Zainul Maarif untuk mempertanggungjawabkan aktivitas yang bersangkutan," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Unusia Dwi Putri, Senin (16/7). Dikutip dari Antara.
Dwi menjelaskan sidang etik akan dilakukan, mengingat kunjungan tersebut berdampak langsung bagi reputasi Unusia dan bertentangan dengan dengan nilai-nilai yang dianut.
Dia menegaskan pihaknya mendukung secara penuh kemerdekaan Palestina, dan mengecam keras praktik genosida oleh Israel terhadap bangsa Palestina yang hingga kini masih terus berlangsung.
Dwi juga menekankan kunjungan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya terhadap Unusia sebagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
"Pertemuan saudara Zainul Maarif dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Unusia sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia," ujarnya.