PKS minta video anak-anak serukan 2019 ganti Presiden tak disikapi negatif
Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Aliyudin, menyarankan para pihak menanggapi kejadian itu dengan proporsional. Sebab, saat ini era keterbukaan dan setiap orang dari semua level usia bisa mengakses info darimana saja dan tanpa kenal waktu. Yang terpenting, kata dia, ada proses pendidikan.
Video anak-anak mengenakan seragam mirip Pramuka menyerukan 2019 ganti presiden viral di media sosial. Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suhud Aliyudin, menilai hal tersebut karena tagar 2019 ganti presiden sudah eksis di masyarakat.
"Tagar #2019GantiPresiden itu sudah menyebar ke semua lapisan masyarakat. Jadi jangan selalu semua hal disikapi negatif," kata Suhud kepada merdeka.com, Rabu (17/10).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi presiden setelah PDIP menang di pemilu 2019? Seiring dengan kemenangan PDIP, Joko Widodo juga kembali terpilih sebagai presiden Indonesia untuk masa jabatan kedua.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
Suhud menyarankan, para pihak menanggapi kejadian itu dengan proporsional. Sebab, saat ini era keterbukaan dan setiap orang dari semua level usia bisa mengakses info darimana saja dan tanpa kenal waktu. Yang terpenting, kata dia, ada proses pendidikan dengan cara penyikapan yang tidak berlebihan.
"Makanya pemerintah jangan baper-an. Positif thinking saja bahwa anak anak itu sudah melek politik, tinggal diberi arahan yang benar," ucapnya.
"Justru yang harus dipersoalkan kampanye yang dilakukan menteri melibatkan orang asing saat pertemuan IMF dan WB, yang kini sedang dipersoalkan banyak pihak," sambung Suhud.
Kemarin, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Indonesia, Budi Waseso, memastikan anak-anak terekam dalam video itu bukan dari pihak Pramuka Indonesia.
Dia memastikan hal itu berdasarkan hasil pendalaman dengan tim Kwarnas dan Kwarda. Menurutnya, Pramuka tidak pernah melakukan kegiatan politik.
"Saya perlu menyikapi ini karena Pramuka tidak berpolitik. Dan Pramuka bukan kekuatan politik atau partai ya," tegas Waseso di gedung Kwarnas, Gambir, Selasa (16/10).
"Supaya paham. Jangan sampai nanti Pramuka diseret-seret soal kepentingan-kepentingan yang sebenarnya bukan pramuka," sambung mantan Kepala BNN itu.
Salah satu yang paling identik memastikan anak-anak itu bukan anggota Pramuka, terlihat pada seragam yang mereka kenakan. Meski mirip di seragam tidak ada lambang-lambang kemahiran seperti seragam pada umumnya.
"Juga tidak ada badge (lencana) Kwarda ya, tidak ada wilayah kwarda. Ini yang harus kita pahami. Terus nomor induk juga tidak pakai, tidak ada," ungkapnya.
Selain itu, kata Waseso, anak-anak di video tersebut juga tidak penutup kepala sebagaimana mestinya ketika ada kegiatan pramuka. Kemudian, logo boy scout pada seragam juga tidak ditemukan.
"Maka kalau kita lihat dari itu keseluruhannya, mereka memang bukan pramuka. Hanya seragamnya yang digunakan mirip seragam pramuka. Jadi sekali lagi dari hal ini perlu saya luruskan," tegas Waseso.
Atas klarifikasi ini, Waseso berharap tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan nama Pramuka untuk kepentingan tertentu. Dia juga mengimbau agar Pramuka tidak melakukan kegiatan berbau politik. Terkait asal usul video itu sendiri, dia menyerahkan ke pihak terkait untuk mendalami.
"Mungkin juga ada lembaga, institusi lain yang punya kepentingan atau membidangi masalah itu. Saya serahkan saja, saya sesuai dengan ranah dan kewenangan saya," katanya.
"Kalau dia mengatasnamakan pramuka, baru saya melakukan langkah-langkah tindakan hukum," ujar Waseso mengakhiri pernyataannya.
Baca juga:
Moeldoko duga video anak-anak sebut 2019 ganti presiden ada yang kondisikan
Mendikbud akan lacak video siswa sebut 2019 ganti presiden
Budi Waseso tanggapi video kampanye Pilpres 2019 pakai atribut Pramuka
Waseso tegaskan video anak-anak serukan 2019 ganti presiden bukan anggota Pramuka
Kepsek SMAN 87 nonaktifkan guru yang diduga doktrin siswa untuk salahkan Jokowi
Berucap tak senonoh di video Sumberlawang Panas, 3 siswi di Sragen dipanggil polisi
BMKG: Tak ada sinyal gempa saat terjadi gelombang di kolam renang Juanda