Polisi ditembak Paskhas, Kapolri tegaskan tak ada serangan balik
Badrodin menegaskan bahwa anggota polisi memakai seragam, namun dibungkus jaket.
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menegaskan tidak akan ada penyerangan balik usai insiden penembakan dua anggotanya oleh Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Kejadian dini hari tadi diklaim telah diselesaikan kedua belah pihak.
"Serangan balik? Apa perlu, saya pikir nggak ada," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Jakarta, Jumat (2/10).
Badrodin menuturkan, penyelesaian masalah telah diselesaikan dengan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) dan Komandan Lapangan Udara. Sehingga dirinya memastikan tidak ada serangan balik dalam masalah ini.
Perihal anggota kepolisian yang tidak memakai seragam, Badrodin membantahnya. Menurutnya, anak buahnya itu memakai seragam kepolisian namun dibungkus dengan jaket.
"Kalau jaga malam itu dia bukan enggak berseragam, dia pakai seragam, karena malam dia pakai jaket," ungkapnya.
Seperti diketahui, Briptu Riqzan dan Briptu Wahidin tertembak anggota Paskhas TNI-AU saat sedang menangani kasus pengrusakan di sekitar kawasan Bandara Sentani. Keduanya mengalami luka tembak di kaki dan terserempet peluru di kepala bagian belakang.
Penembakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIT, saat Paskhas tengah mengendalikan bentrokan dengan sekelompok pemuda yang diketahui mabuk di area bandara. Saat dibubarkan, mereka melakukan perlawanan dengan memanggil teman-temannya.
"Kejadiannya ada satu kelompok pemuda sedang mabuk di wilayah bandara. Ada petugas dari Paskhas mencoba bubarkan dan mereka bubar. Tapi balik lagi dengan bawa teman-temannya sekitar 30 orang. Awalnya hanya ada 10-12. Sementara Paskhas 4 orang yang tugas pada jam itu," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto saat dihubungi merdeka.com.