Polisi: Papua Dijadikan Tempat Perluasan Perjuangan JAD
Asep mengatakan, kasus seperti sering diungkap Densus 88 Antiteror. Contohnya kala menggerebek rumah terduga teroris di Lampung. Ternyata sudah melarikan diri ke daerah Papua.
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) mencari tempat persinggahan baru. Salah satu daerah yang dipilih adalah Papua.
Diketahui, Densus 88 Anti Teror meringkus delapan teroris di Jayapura, Papua pada 6 dan 7 Desember 2019.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Mengapa kematian 6 orang di Puncak Papua Tengah terjadi? Kematian karena diare dan dehidrasi.
"Terduga teroris mengatakan Daerah Papua sebagai perluasan perjuangan," kata Asep di Hotel Bidakara, Kamis (19/12).
Dia menerangkan, berbagai wilayah yang menjadi langganan persembunyian anggota JAD berhasil dideteksi pihak kepolisian. Para teroris pun mencari tempat pelarian yang lain.
"Mereka sudah merasa terdesak dari berbagai daerah. Nah mereka melakukan perluasan daerah," ujarnya.
Asep mengatakan, kasus seperti sering diungkap Densus 88 Antiteror. Contohnya kala menggerebek rumah terduga teroris di Lampung. Ternyata sudah melarikan diri ke daerah Papua.
"Mereka ini bukan melakukan aksi teror di Papua. Sejauh ini tidak ditemukan indikasi ke arah situ. Tapi lebih ke persembunyian," tutupnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com