Temui Jokowi, Muhadjir Lapor Pembangunan Gudang Pangan Atasi Kelaparan di Papua
Menjadikan Sinak sebagai pusat distribusi dan pergudangan diharapkan bisa menekan ongkos distribusi.
Menjadikan Sinak sebagai pusat distribusi dan pergudangan diharapkan bisa menekan ongkos distribusi.
Temui Jokowi, Muhadjir Lapor Pembangunan Gudang Pangan Atasi Kelaparan di Papua
Menko PMK Muhadjir Effendy melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait progres pembangunan gudang pangan Distrik Sinak dan Distrik Agandugume, Papua Tengah. Gudang pangan ini untuk mengatasi kelaparan di sejumlah distrik Papua.
"Saya melaporkan pembangunan gudang di distrik Sinak dan Agandugume untuk mengatasi kelaparan, kekurangan bahan pangan di beberapa distrik di Papua secara permanen sehingga nanti tidak lagi setiap tahun menjadi urusan kita," kata Muhadjir, Selasa (30/4).
Muhadjir menyebut kapasitas gudang pangan itu bisa mencapai 100 ton untuk umbi-umbian yang merupakan makanan pokok di Papua. Dia mengatakan, Jokowi juga meminta makanan yang disimpan di gudang pangan adalah makanan khas Papua.
"Kapasitasnya bisa kalau umbi-umbian itu bisa 100 ton, karena makanan pokok di sana itu kan umbi2an, misalnya ketela rambat itu kan bisa tahan lama bisa 6 bulan tidak busuk, kalau ketela pohon itu memang gampang busuk," ucapnya.
"Arahan dari bapak presiden diusahakan makanannya jangan tercerabut dari makanan khas lokal di sana, jangan diubah pola makan mereka karena itu dengan adanya gudang ini kita upayakan nanti umbi-umbian yang tahan lama," sambungnya.
Muhadjir menerangkan, pembangunan gudang pangan menggunakan dana siap pakai (DSB). Targetnya, pada tahun ini pembangunan gudang pangan diproyeksikan selesai.
"Secara angka saya tidak tahu persis karena nanti akan ditangani oleh BPKP dan Kementerian Keuangan tentu saja, tahun ini selesai untuk gudang," katanya.
Muhadjir melanjutkan, untuk mendukung distribusi bahan pangan ke gudang logistik itu pemerintah bakal memperpanjang landasan pacu (runway) Bandara Sinak hingga 800 meter. Tujuannya, agar bisa didarati pesawat-pesawat besar pengangkut logistik seperti Hercules atau CN-235.
Dia menjelaskan, dengan menjadikan Sinak sebagai pusat distribusi dan pergudangan untuk wilayah Papua Tengah dan Papua Pegunungan diharapkan bisa menekan ongkos distribusi pangan dan logistik.
"Karena kalau (akses) ke Sinak ini terbuka, beberapa distrik di sekitarnya bisa terhubung. Saya kira itu yang penting," tuturnya.