Politikus PDIP sebut PKI jadi momok di masa lampau, tak perlu lagi dibicarakan
Anggota Komisi III DPR ini beranggapan tidak perlu lagi membicarakan yang sudah tidak ada. Terlebih lagi soal sesuatu yang menjadi beban bagi Indonesia di masa lampau. Dia pun mengajak masyarakat untuk berdiskusi hal-hal yang positif saja.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Junimart Girsang mempertanyakan terkait adanya diskusi mengenai Partai Komunis Indonesia (PKI) yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) hari Sabtu (16/9) lalu. Menurutnya sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan tentang PKI.
"Kok masih ada diskusi tentang PKI, itu sudah clear, beres apa yang mau didiskusikan tentang PKI, apa urgensi, apa relevansinya. Ini pertemuan yang harus dikritisi. Jangan membuat pertemuan yang membuat keresahan," kata Junimart, saat dihubungi, Selasa (19/9).
Anggota Komisi III DPR ini beranggapan tidak perlu lagi membicarakan yang sudah tidak ada. Terlebih lagi soal sesuatu yang menjadi beban bagi Indonesia di masa lampau. Dia pun mengajak masyarakat untuk berdiskusi hal-hal yang positif saja.
"Membicarakan yang sudah tak ada, yang dulu jadi momok di negeri ini, kan tidak boleh juga. Bekerja diskusi yang positif aja. Gimana berbangsa yang baik, empat pilar itu, engga perlu aneh-aneh juga temen-temen di LBH," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui, polisi melarang pelaksanaan diskusi berkaitan dengan peristiwa 1965 di LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (16/9). Setelah memblokir akses masuk ke Kantor LBH Jakarta sejak pagi, beberapa perwakilan polisi termasuk Kapolres Jakarta Pusat dan Kapolsek Menteng masuk ke dalam kantor LBH untuk berdialog dengan panitia pada siang hari.
Direktur LBH Jakarta, Alghiffarie Aqsa pun mengungkapkan jika dalam negeri tengah darurat demokrasi.
"Kami merasa bahwa inilah darurat demokrasi, darurat negara hukum di mana kebebasan berpikir, berkumpul, kemudian menyatakan pendapat lagi-lagi dikekang, lagi-lagi diberangus," ujar Alghiffarie dalam jumpa pers Sabtu (16/9) malam.