Polri Latih 2.284 Orang Jadi Pelacak Covid-19
Baharkam Polri menggelar pelatihan terhadap 2.284 orang untuk menjadi tracer (pelacak) Covid-19 atau virus corona yang kini masih melanda Indonesia. Kegiatan pelatihan tracer tersebut dilakukan mulai 29 Juni hingga 1 Juli 2021 mendatang.
Baharkam Polri menggelar pelatihan terhadap 2.284 orang untuk menjadi tracer (pelacak) Covid-19 atau virus corona yang kini masih melanda Indonesia. Kegiatan pelatihan tracer tersebut dilakukan mulai 29 Juni hingga 1 Juli 2021 mendatang.
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pelatihan tersebut dilakukan atau diberikan kepada personel Polri dan juga elemen masyarakat yang merupakan mitra kepolisian.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Peserta sebanyak 2.284 orang. Dengan rincian Relawan Senkom 530 orang, Bintara PMJ 270 orang, Baja SPN Lido 552 orang, Baja SPN Jabar 539 orang, Baja SPN Banten 192 orang dan Baja SPN Jateng 201 orang," kata Argo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (29/6).
Menurutnya, pelatihan ribuan orang sebagai tracer ini merupakan bentuk tanggungjawab dan kewajiban dari seluruh personel Korps Bhayangkara kepada masyarakat dalam menjalankan tugasnya di tengah Pandemi Covid-19.
"Dimana ini sebagai bentuk amal dan tanggungjawab kita terhadap masyarakat. Khususnya sebagai anggota Polri adalah kewajiban kita untuk melaksanakan hal tersebut," ujarnya.
Jenderal bintang dua ini menekankan, jajaran kepolisian harus bisa bertugas secara profesional dan memahami tugas sebagai tracer. Argo pun mengimbau kepada jajarannya untuk tetap menjaga diri sendiri saat menjalankan tugasnya.
"Agar rekan-rekan paham betul akan apa saja yang harus dilakukan. Yang pertama menjaga diri kita sendiri, kemudian membuka mata dan telinga dan mendata siapa saja yang terkonfirmasi positif, jangan pasif," ucapnya.
Tak lupa, Argo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang merupakan mitra kepolisian. Karena telah mau turut serta dan berperan aktif menjadi seorang tracer.
"Agar selalu melakukan langkah-langkah yang tepat dan proaktif, tetapi tetap menjaga protokol kesehatan yang seharusnya," tutupnya.
Baca juga:
Pegawai Positif Covid-19, Kantor Kecamatan Ciracas Tutup Sementara
Polisi Sebut Pesan Berantai Soal Sanksi Pelanggar Zona Merah Hoaks
Sekjen Gerindra Minta GBK dan Asrama Haji Jadi RS Darurat Covid-19
Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Capai 7.123 Orang
Prabowo Subianto Tak Pernah Konsumsi Ivermectin
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri Terpapar Covid-19