Polri: Penembakan 4 anggota TNI karena ada provokasi di lapangan
Tak ingin kejadian kemarin berkelanjutan, pihak Polda dan Danrem sepakat melakukan investigasi peristiwa ini.
Mabes Polri angkat bicara mengenai penggerebekan gudang penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar di Batam yang membuat empat anggota TNI tertembak. Menurut Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, tertembaknya 4 anggota TNI lantaran adanya provokasi terhadap situasi di lapangan.
Boy menjelaskan, saat itu Polda Kepri bersama Brimobda Kepri sedang melakukan penggerebekan terkait adanya penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh inisial N berlokasi di Perumahan Cipta Asri di Batam. Ia menambahkan, saat penggerebekan situasi mulai tidak kondusif karena adanya provokasi.
"Pertama dinamika langkah-langkah Polda Kepri yang terdiri Direktorat Reskrim dan Brimob 20 orang akan melakukan penggerebekan penimbunan BBM di Perumahan Cipta Asri di Batam oleh inisial N. Ada provokasi terhadap situasi. Pada akhirnya petugas Brimob krimsus meninggalkan lokasi," kata Boy saat mengonfirmasi kronologis kejadian kepada wartawan di gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/9).
Boy mengatakan, tertembaknya 4 TNI di lokasi penggerebekan karena adanya kesalahpahaman "Terjadi kesalahpahaman petugas dengan TNI Batalyon 134. Empat mengalami luka tembak di bagian kaki," ucap Boy.
Menghindari adanya peristiwa yang berkelanjutan, Boy menyatakan bahwa Kapolda dan Danrem sudah melakukan investigasi untuk mengungkap bagaimana kejadian yang sebenarnya.
Tak sampai di situ, dia pun menuturkan bahwa kasus ini sudah ditangani oleh Internal Polri dan Propam guna mengawasi proses penegakan hukum yang sesuai dengan prosedur.
"Kapolda dan Danrem sudah melakukan investigasi untuk memastikan bagaimana kronologi sampai tertembaknya anggota TNI. Internal Polri dan Propam melakukan pemeriksaan terhadap proses penegakan hukum yang berjalan," pungkasnya.
Meski demikian, pihak Polri sesalkan adanya insiden tersebut. Sebab, menurut Boy hal ini bisa diselesaikan sesuai mekanisme tanpa perlu melakukan penembakan. Maka dari itu, pihak Polri akan melihat lebih jauh bagaimana ketepatan penggunaan senjata api saat kejadian tersebut.