Polri resmi serahkan 6 nama pengganti Heru Winarko dan Aris Budiman ke KPK
Polri membenarkan adanya enam nama yang sudah diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diseleksi menjadi Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan di KPK. Irjen Heru Winarko yang sebelumnya berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan, kini menjadi Kepala BNN menggantikan Komjen Budi Waseso.
Polri membenarkan adanya enam nama yang sudah diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diseleksi menjadi Deputi Penindakan dan Direktur Penyidikan di KPK. Irjen Heru Winarko yang sebelumnya berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan, kini menjadi Kepala BNN menggantikan Komjen Budi Waseso yang sudah memasuki masa pensiun.
Selain itu, untuk Brigjen Aris Budiman yang kini masih sebagai Dirdik KPK, akan kembali ke Korps Bhayangkara. Polri juga memberikan tiga orang nama kepada KPK untuk menggantikan posisi Aris nanti jika sudah kembali ke Polri.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Bagaimana KPK menahan Helmut Hermawan? "Menjadi salah satu bagian dari kebutuhan proses penyidikan, tim penyidik menahan HH (Helmut) selama 20 hari pertama sejak 7 Desember 2023 hingga 26 Desember 2023 di rutan KPK," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di gedung KPK, Kamis (7/12).
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Apa yang dilakukan KPK terhadap Helmut Hermawan? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Direktur PT Cipta Lampia Mandiri (PT CLM) Helmut Hermawan dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
"Kami membenarkan bahwa nama-nama yang beredar di media itu benar, bahwa Polri sudah beberapa minggu yang lalu mengirimkan 3 perwira tinggi sebagai calon Deputi penindakan KPK dan tiga perwira menengah sebagai sebagai calon direktur penyidikan KPK," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/3).
"Kita ajukan proses Wanjakti dilihat bagaimana track record-nya, kinerja, integritasnya, intinya kita lakukan scanning kepada yang bersangkutan. Karena ketiga perwira tinggi dan menengah ini ada di KPK tentunya membawa nama baik Polri," imbuhnya.
Saat ini, keenam perwira tersebut sudah mengikuti test dan memang keenam perwira tersebut pilihan dari Polri. Menurutnya, mereka itu mempunyai rekam jejak yang bagus dan baik di dalam catatan Korps Bhayangkara.
"Mereka ini punya rekam jejak track record yang baik, berpengalaman di bidang reserse, berpengalaman juga sebagai Kepala Satuan Wilayah, karena tentunya nanti kemampuan manajerialnya leadership-nya dibutuhkan di KPK. Terus capable dan integritasnya tak diragukan," ujarnya.
Dirinya memberikan contoh seperti Brigjen Pol Firli yang saat ini menjadi Kapolda NTB, lanjut Iqbal, yang bersangkutan punya track record baik dan pernah bertugas di reserse Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Tengah dan menurutnya itu adalah Polda-polda besar yang penanganan kasus yang baik.
"Juga Brigjen Pol Toni Hermanto, pernah menjabat Direktur Reserse di Polda Metro Jaya. Jadi semua kasus besar sudah pernah ditangani Pak Toni baik kasus tindak pidana umum maupun khusus. Lalu Pak Hasyim Gani juga. Ketiga perwira polri ini ditunjuk adalah perwira tinggi terbaik," jelasnya.
Mantan Kapolrestabes Surabaya ini pun menerangkan kalau keenam calon tersebut pernah menangani kasus korupsi yang prestisius. Namun, dirinya tak bisa menerangkan secara detail kasus korupsi prestisius apa saja.
"Semua pernah. Saya enggak bisa sebutkan detail di mana dan apa kasusnya. Jadi semua yang ditunjuk Polri pernah melakukan tugas penyelidikan dan penyidikan beberapa kasus, bukan hanya korupsi. Walaupun ahli di bidang korupsi tapi yang bersangkutan punya pengalaman bagaimana melakukan penyidikan tindak pidana lain," tandasnya.
Berikut enam orang Perwira Tinggi dan Perwira Menengah yang menjadi calon Deputi Penindakan dan Direktur Penyidik:
I. Deputi Bidang Penindakan:
1. Toni Harmanto
2. Firly
3. Abdul Hasyim Gani
II. Direktur Penyidikan
1. Edy Supriyadi
2. Andy Hartoyo
3. Djoko Poerwanto
Baca juga:
DPR tak masalah pemerintah minta penundaan kasus korupsi calon kepala daerah
Ketua KY sebut hakim dan panitera pengganti yang ditangkap KPK serakah
Penyuap Walikota Kendari usai menandatangani perpanjangan penahanan di Gedung KPK
Ketua Komisi II dukung KPK proses hukum kasus korupsi calon kepala daerah
KPK segel ruangan hakim dan panitera pengganti PN Tangerang
KPU tak masalah KPK ungkap kasus calon kepala daerah peserta Pilkada 2018