Polri sebut ada pejabat pemerintah 'main' di penimbunan daging sapi
"Pokoknya begitu ada laporan tempat penimbunan, minimal dicek dulu baru kalau sudah jelas, kita sidik," kata Anton.
Kepolisian RI terus mengusut kasus penimbunan sapi yang terjadi di Jabodetabek beberapa pekan lalu. Dari penimbunan sapi ini, Polri menduga ada pejabat pemerintah yang turut terlibat.
Kabid Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan, mengatakan ada jaringan yang dibangun untuk melakukan penimbunan sapi ini. Dalam jaringan itulah, ada pejabat pemerintah yang ikut bermain peran. Selain itu, penimbunan sapi yang menyebabkan pemogokan daging sapi dan gejolak harga di pasar dipastikan akibat surat yang dikeluarkan Oleh Asosiasi Pengusaha Pemotongan Hewan Indonesia (APPHI).
"Karena sampai sekarang kita harus cari cari, jangan jangan dengan grup ini kita duga asosiasinya terlibat, bahkan ada oknum pemerintah terlibat. Ini sudah jaringan namanya," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/8).
"Pokoknya begitu ada laporan tempat penimbunan, minimal dicek dulu baru kalau sudah jelas, kita sidik," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Budi Waseso memastikan dalam waktu dekat polisi segera menetapkan tersangka kasus penimbunan sapi yang menyebabkan mogoknya daging sapi dan meningkatnya harga di pasar. Penetapan tersangka yang akan segera diputuskan ini karena polisi sudah memeriksa saksi menemukan alat bukti.
"Dalam waktu dekat ada tersangkanya," ujar Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/8).
Dalam kasus penimbunan sapi ini, Waseso mengaku tidak mengalami kesulitan dalam menetapkan tersangka. Hanya saja, lanjut dia, polisi tidak bisa langsung menetapkan tersangka dalam hitungan hari, tentunya harus ada pembuktian yang cukup jelas.
"Sekarang sedang diperiksa beberapa saksi dengan alat bukti yang ditemukan," jelas Waseso.