Polri sebut info ancaman racun teroris diperoleh dari intelijen
Polisi belum bisa memastikan racun yang akan digunakan teroris adalah sianida.
Polri mendapat ancaman serius dari kelompok teroris. Para teroris berencana akan menyerang seluruh anggota Polri dengan menggunakan racun sianida.
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Suharsono membenarkan jika para teroris mengancam akan menyerang polisi menggunakan racun. Namun, dari informasi intelijen itu, polisi belum bisa memastikan racun yang akan digunakan teroris adalah sianida.
"Itu informasi intelijen, ada kemungkinan penyerangan menggunakan racun. Saya tidak menyebut itu menggunakan sianida," kata Suharsono saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (17/2).
Mengantisipasi ancaman itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti langsung mengirim telegram berupa imbauan untuk meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan. Menurut Suharsono, telegram itu dikirim Badrodin ke seluruh Polda di tanah air.
"Dengan sehubungan informasi tersebut pimpinan Kapolri kepada semua jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teroris dalam bentuk apapun," tegas dia.
Selain imbauan, sebagai bukti nyata polisi serius menindaklanjut ancaman itu, polisi pun telah menangkap 33 orang terduga teroris pasca teror bom di Sarinah. Bukan hanya itu, untuk memerangi aksi teror di Indonesia, polisi masih terus melakukan penyelidikan mendalam.
"Ini sebenarnya bukan ranah publik. Yang jelas penyelidikan dan tindakan kemungkinan adanya aksi teror terus kami lakukan. Bukti dari keseriusan kami dengan ditangkapnya 33 orang terduga teroris pasca bom Thamrin, itu langkah-langkah konkret kami," pungkas dia.