Polri sebut Siyono Kepala Staf Tholiah Bitonah kelompok Neo JI
Anton mengatakan, organisasi Neo JI ini menyimpan senjata dalam jumlah yang cukup banyak.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan Siyono merupakan staf inti dalam organisasi Neo Jamaah Islamiah (JI). Hal itu diketahui setelah Polri melakukan penelusuran terhadap tiga orang rekan Siyono yang terlebih dahulu ditangkap yaitu AW, BR dan DN.
"Dia adalah Kepala Staf Tholiah Bitonah di Neo JI," ujar Anton dalam konferensi pers di Divisi Humas Mabes Polri, Selasa (5/4).
Anton mengatakan, organisasi Neo JI ini menyimpan senjata dalam jumlah yang cukup banyak. Pergerakan mereka terindikasi melanjutkan Laskar Negara Islam Indonesia (NII). Dari keterangan yang diperoleh dari tiga rekan Siyono, lanjut Anton, Neo JI juga menyimpan butiran peluru dan granat.
"Telah disita puluhan senjata, ribuan peluru dan beberapa granat. Ada mesin bubut untuk pembuat senjata rakitan. Kita temukan bangker juga di Tangerang," beber dia.
Dijelaskannya, Siyono juga diketahui pernah menggelar rapat internal Neo JI di Tawangmangu, Semarang untuk mengembangkan pergerakannya. Hal ini tentu tidak dibiarkan untuk terus berlanjut, tegas Anton mengingat Neo JI bukan gerakan yang berbasis agama.
"Jadi saya ingin klarifikasi gerakan ini bukan gerakan agama, bukan gerakan Islam. Jihadis ini sebagaimana dikatakan MUI bukan jihad yang sejalan dengan Islam. Densus bukan salah tangkap, tapi kita menangkap Siyono berdasarkan keterangan tiga saksi yakni AW alias TG, BR dan DN," terangnya.
Anton kemudian menambahkan, penangkapan terhadap Siyono bukan merupakan keputusan yang salah. Hal ini dibuktikan dengan status Siyono sebagai tersangka sebelum dinyatakan meninggal dunia. Dua alat bukti juga sudah terpenuhi sebelum menetapkan Siyono sebagai tersangka.
"Alat buktinya saksi tiga orang dan senjata," tukas dia.