Prabowo Hadiri KTT D-8 di Kairo, Bahas Situasi di Lebanon dan Palestina
Prabowo berjalan memasuki ruang perpustakaan untuk mengisi buku tamu kenegaraan.
Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis (19/12). Dalam KTT ini, para pemimpin negara D-8 akan membahas situasi di Palestina dan Lebanon.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 waktu setempat (WS). Prabowo berjalan memasuki ruang perpustakaan untuk mengisi buku tamu kenegaraan.
- Bertemu PM Singapura, Prabowo Serukan Kekerasan di Palestina dan Lebanon Segera Dihentikan
- Prabowo Hadiri Konferensi Tanggap Darurat Gaza di Yordania
- VIDEO: Prabowo Lepas KRI Radjiman Berlayar Jalankan Misi Kemanusiaan ke Palestina
- Persiapan Prabowo Hadapi Debat Kedua Capres: Baca Buku dan Istirahat
Selanjutnya, Prabowo diarahkan menuju Presidential Hall dan disambut langsung oleh Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi. Keduanya kemudian berjabat tangan sebagai penanda diplomasi dalam pertemuan kedua pemimpin negara.
Setelahnya, Prabowo mengikuti sesi foto bersama seluruh delegasi KTT D-8 yang hadir. Dia tampak berdiri diantara Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif.
Dalam KTT D-8 ini, Prabowo akan berbicara pada sesi pleno yang mengangkat tema "Investing in Youth and Supporting SME's: Shaping Tomorrow's Economy." Selain itu, pada siang hari, Prabowo juga akan berbicara pada sesi spesial yang membahas mengenai situasi di Palestina dan Lebanon.
Di sela-sela kegiatan KTT, dia juga diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara yang hadir. Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara sahabat.
Tema KTT D-8
Sebagai informasi, KTT D-8 kali ini mengusung tema "Investing in Youth and Supporting Small Medium Enterprises: Shaping Tomorrow's Economy".
D-8 merupakan organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan antara delapan negara berkembang yang didirikan tahun 1997. Anggota negara D-8 yakni, Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turkiye, dan Pakistan.
Indonesia sendiri akan menjadi Ketua D-8 mulai 1 Januari 2026. Dalam KTT ini, Indonesia akan menerima jabatan sebagai Ketua D-8.