Prabowo: Kalau bangsa kita kurang protein pantas sepakbola kalah
Prabowo: Kalau bangsa kita kurang protein pantas sepakbola kalah. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menegaskan bahwa kondisi Indonesia saat ini memprihatinkan. Hal tersebut merujuk pada kondisi bangsa Indonesia yang masih lemah dan belum sejahtera.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menegaskan bahwa kondisi Indonesia saat ini memprihatinkan. Hal tersebut merujuk pada kondisi bangsa Indonesia yang masih lemah dan belum sejahtera.
Hal itu disampaikannya saat berbicara di acara Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) yang digelar di The Kasablanka, Jakarta. Selain Prabowo, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Pati Djalal juga hadir pada acara tersebut.
"Kondisi bangsa harus kita akui kita lemah. Maaf ini kesalahan Pak Dino mengundang saya karena saya akan bicara apa adanya. Menurut saya keadaan kondisi negara kita lemah. Harus kita akui kelemahan kita," kata Prabowo, di The kasablanka, Kuningan, Jakarta Selatan, (21/10).
Prabowo memaparkan, dari lembaga studi internasional yang ia tidak sebutkan namanya, Indonesia berada pada posisi 65 dari 73 negara lain. "65 Itu dari bawah, prestasi Matematika Indonesia rangking 36 dari 49. Kita kalah dari Bahrain, Iran, apalagi Korea Selatan, Taiwan, dan sebagainya," paparnya.
Rival Jokowi pada Pilpres 2014 itu menambahkan, selama 72 tahun Indonesia merdeka, keadaan anak bangsa di Ibu Kota DKI Jakarta masih kekurangan gizi yang artinya mengalami kelaparan. Terutama di provinsi lain yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mana dua sampai tiga anak setiap hari mengalami kelaparan.
"Pantas kita bertanya berhasilkah Negara Indonesia beri kesejahteraan? Kalau lihat di NTT, 2 dari 3 anak, dua per tiga anak-anak di NTT kelaparan setiap hari. Kurang gizi, artinya kurang protein. Artinya apa? Di bawah 5 tahun perkembangan sel otak, otot dan sel tulang akan berkurang," ujarnya.
"Kita sebetulnya menuju pada bangsa kalahan. Kalau bangsa kita kurang protein pantas sepakbola kita kalah dari terus dari negara manapun. Jadi kuli saja akan kalah. Enggak usah jadi insinyur, jadi kuli saja kalah," tambahnya.
Prabowo juga mengatakan bahwa Indonesia kalah dengan Singapura yang luasnya sebesar Bogor. Baginya kondisi ini memang pahit, namun hal tersebut harus diungkapkan untuk motivasi bangsa Indonesia ke depan.
"Ini memang tidak enak kalo dibicarakan tetapi harus dibicarakan. Kita kalah dan kita menuju kekalahan yang lebih parah. Sepakbola kita kalah. Saya mau tanya, bidang apa saja yang tidak kalah? Hampir di Sea Games negara terbesar di Asia Tenggara kita gak tau kita di urutan berapa, nomor 5 atau 6? Kita kalah dengan singapura dengan penduduk 5 juta, sebesar bogor," tegasnya.
Sebagai masukan, Prabowo mengutip kalimat sejarawan Yunani yang mengatakan, "The strong will do what they can, and the weak will suffer what they must," ucapnya.
"Artinya yang kuat dia akan melakukan apa yang ingin dia perbuat, dan yang lemah harus menderita apa yang harus dia menderita. Artinya adalah tidak ada harapan bagi bangsa yang lemah, kita bisa kehilangan kekayaan kita, kehilangan wilayah kita, masa depan kita dan inilah tantangan bagi generasi mendatang," tutupnya.