Prabowo sebut kerusuhan Mei 1998 sedikit pengorbanan
Prabowo bersyukur reformasi 1998 berjalan lancar sesuai dengan budaya Indonesia, berbanding terbalik dengan di Mesir.
Reformasi 1998 merupakan gerbang perubahan arah politik Indonesia. Sebagai salah satu pelaku, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto membandingkan reformasi 1998, dengan pergolakan politik di Mesir.
Prabowo bersyukur reformasi 1998 berjalan lancar sesuai dengan budaya Indonesia. Kondisi itu berbanding terbalik dengan reformasi politik di Timur Tengah.
"Kalau tiap malam kita lihat di negara-negara lain, kita pantas bersyukur, bangsa kita sedikit pengorbanan. Kita bayangkan Timur Tengah, Angkatan Udara meroket Ibu Kota sendiri, tentara menembak rakyat sendiri, panser tank meroket rumah-rumah rakyat, kita bersyukur tidak terjadi di kita," kata Prabowo saat memberikan pidato pembukaan seminar memperingati hari kebangkitan nasional di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (30/5).
Prabowo juga memuji transformasi pemerintahan Soekarno ke Soeharto berjalan lancar. "Reformasi dilakukan karena unsur budaya bangsa kita, musyawarah mufakat," lanjutnya.
Menurutnya, reformasi 1998 tak lepas dari peran TNI. Prabowo menyebut TNI adalah tentara rakyat, membela dan mengutamakan kepentingan rakyat.
"Kita lihat contoh bagaimana satu tentara sadar mengembalikan jabatan politik pada civil society," lanjutnya.
Pernyataan Prabowo ini berbeda dengan hasil temuan Tim Gabungan Pencari Fakta. Dalam reformasi 15 tahun silam, Prabowo diduga mendalangi kerusuhan Mei 1998. Dugaan motifnya adalah untuk mendiskreditkan rivalnya Pangab Wiranto, untuk menyerang etnis minoritas, dan untuk mendapat simpati dan wewenang lebih dari Soeharto bila kelak dia mampu memadamkan kerusuhan.