Prabowo Terima Kunjungan Utusan Khusus UEA dan Mesir di Istana Merdeka
Utusan Khusus Presiden UEA, Sheikh Nahayan Mabarak Al Nahyan, tiba terlebih dahulu sekitar pukul 13.00 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto menerima kunjungan dua utusan khusus dari negara sahabat, yaitu Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA), di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/10). Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan kedua negara.
Utusan Khusus Presiden UEA, Sheikh Nahayan Mabarak Al Nahyan, tiba terlebih dahulu sekitar pukul 13.00 WIB. Prabowo menyambut langsung Sheikh Mabarak Al Nahyan di ruang kredensial.
- Pangeran MBZ ke Prabowo: Kita Saling Mengenal Sekian Tahun, Saya Bangga
- VIDEO: Menhan Prabowo Spesial Temui Presiden MBZ di UEA, Bahas Isu Penting
- Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA MBZ: Ini Wakil Presiden Saya
- Dihubungi Presiden UEA, Begini Isi Percakapan Prabowo Subianto dan Mohammed bin Zayed Al Nahyan
Keduanya melakukan sesi foto bersama sebelum Sheikh Nahayan menandatangani buku tamu negara. Setelah itu, Prabowo dan Sheikh Nahayan didampingi delegasi masing-masing menggelar pertemuan terbatas di Ruang Jepara, Istana Merdeka.
Tidak lama setelah pertemuan dengan utusan UEA selesai, Prabowo menyambut Utusan Khusus Presiden Republik Arab Mesir, Osama Al-Azhari. Dia juga melakukan sesi foto bersama dan menandatangani buku tamu negara sebelum melanjutkan pembicaraan resmi di Ruang Jepara.
Kedua pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan konstruktif, dengan agenda membahas kerja sama serta potensi pengembangan hubungan strategis di berbagai sektor.
Kunjungan ini juga menandai komitmen Indonesia dalam mempererat hubungan diplomatik dengan Mesir dan UEA, serta memperkuat peran Indonesia di kancah internasional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.
Dalam pertemuan ini, Prabowo didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani, serta Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Ahrul Tsani Fathurrahman.