Protes Hasil Pilkades, Warga di Adonara Flores Tutup Sekolah dan Puskesmas
Penutupan sejumlah fasilitas umum itu berkaitan dengan adanya tuntutan dari Raja Sagu Arkian Kembali, yang meminta agar pelantikan kepala desa ditunda sementara, karena proses pemilihannya menimbulkan banyak kecurangan.
Warga Desa Sagu di Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kecewa dengan hasil pemilihan kepala desa setempat. Mereka kemudian melakukan aksi protes dengan menutup sekolah dasar, puskesmas dan kantor desa hingga mengakibatkan proses belajar mengajar serta pelayanan umum terhenti.
Kepala Kepolisian Resor Flores Timur, AKBP Deny Abrahams membenarkan adanya aksi penutupan sejumlah fasilitas umum oleh warga Desa Sagu.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada merupakan singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah. Pilkada dilakukan untuk memilih calon kepala daerah oleh penduduk di daerah administratif setempat yang memenuhi persyaratan.
"Iya betul ada peristiwa penutupan (sekolah, puskesmas, dan kantor desa) itu, kejadiannya Senin (16/12) siang, oleh oknum warga Desa Sagu yang menyatakan kecewa dengan hasil Pilkades Sagu," kata AKBP Deny, Selasa (17/12).
Ia menuturkan, penutupan sejumlah fasilitas umum itu berkaitan dengan adanya tuntutan dari Raja Sagu Arkian Kembali, yang meminta agar pelantikan kepala desa ditunda sementara, karena proses pemilihannya menimbulkan banyak kecurangan.
Menurut Deny Abrahams, raja Arkian Kamba, merupakan tokoh yang sangat dihormati masyarakat Sagu dan sekitarnya, sehingga bersama sejumlah anggota kelompoknya, meminta agar pelantikan kepala desa terpilih di Sagu tidak dilaksanakan.
"Mereka protes karena terjadi kecurangan yang dilakukan oleh pihak penyelenggara, saat pemilihan kepala desa Sagu beberapa waktu lalu," katanya.
Ia menyatakan belum mengetahui sikap pemerintah daerah setempat terkait tuntutan warga untuk pembatalan pelantikan kepala desa Sagu terpilih itu. Namun kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Sagu, saat ini masih kondusif dan sejumlah personel dikerahkan untuk bersiaga di sana.
"Kami juga sudah mengimbau kepada warga agar permasalahan seperti ini silakan dibawa ke ranah hukum saja," katanya.
Baca juga:
Kembali Terpilih Jadi Kepala Desa, 2 Istri Wakil Bupati Blitar Dilantik Bareng
Strategi Jitu Polisi Awasi Perjudian di Pilkades
Dilaporkan Hilang, Kades Terpilih di Banjarnegara Menyepi ke Pesantren di Salatiga
Drama Hilangnya Kades di Banjarnegara Akhirnya Ditemukan
Diciduk, Tiga Timses Kepala Desa di Banten Taruhan Rp10 Juta
Kapolda Banten Waspadai Potensi Konflik Usai Hitung Suara Pilkades Tangerang
Deretan Kepala Desa Muda Berwajah Cantik & Tampan Tapi Masih Ada yang Jomblo