Puncak arus mudik di Jabar diperkirakan Jumat 23 Juni
Polda Jabar memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2017 atau 1438 Hijriah akan terjadi pada Jumat 23 Juni atau H-2. Perhitungan puncak arus mudik di H-2 karena hari tersebut bertepatan dengan libur pertama yang ditetapkan pemerintah.
Polda Jabar memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2017 atau 1438 Hijriah akan terjadi pada Jumat 23 Juni atau H-2. Perhitungan puncak arus mudik di H-2 karena hari tersebut bertepatan dengan libur pertama yang ditetapkan pemerintah.
"Puncak mudik kan di H-2 makanya itu diharapkan, sebelum H-2 (sudah berangkat). Karena tanggal 19 kan sudah ada yang libur, jadi sudah mulai dari sekarang lah berangkat, jangan ditumpuk nanti H-2," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan, usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (19/6).
Adapun untuk arus balik lebaran tahun ini, puncaknya terjadi di H+5 sampai H+6 Lebaran. Jika masyarakat berbondong-bondong pulang di puncak arus balik bersamaan diperkirakan kemacetan akan terjadi cukup parah.
Oleh karena itu dia mengimbau agar pemudik tidak pulang ke kota asalnya dari kampung halaman pada waktu tersebut. "Jadi jangan ditumpuk H+5 atau H+6, tapi diharapkan bisa melakukan mudik sejak sebelum H+5 dan H+6 kan ada libur nasional," terangnya.
Dari kesiapan, Kapolda menyatakan kesiapan anggotanya. Dalam operasi Ramadniya, jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 36 ribu dari berbagai unsur. Mereka akan disiapkan pada H-7 sampai H+7 lebaran.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik memprediksi ada sekitar 6,5 juta orang yang akan melintas wilayah Jabar. Jumlah itu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni 6 juta orang. "Tahun lalu 6 juta orang dan tahun sekarang diprediksi naik menjadi 6,5 juta," terangnya.
Jawa Barat seperti tahun-tahun sebelumnya menurutnya akan menjadi daerah sibuk karena menjadi daerah lintasan dan tujuan pemudik sehingga diperlukan penanganan khusus setiap arus mudik dan balik berlangsung setiap tahunnya.