Rakyat Solo sakit hati minta, Jokowi tak biarkan KPK sekarat
"Pak Jokowi tolong jangan biarkan KPK sekarat. Ambil tindakan secepatnya," teriak Haristanto.
Sejumlah warga Solo, Rabu (18/2) siang melakukan aksi dengan memasang sebuah spanduk bertuliskan 'Jangan biarkan KPK sekarat'. Spanduk putih dengan tulisan hitam berukuran 1,5x3 meter tersebut dibentangkan di jembatan penyeberangan Pasar Gede, Jalan Urip Sumoharjo, Solo. Di samping kanan spanduk juga terpampang foto presiden mengenakan jas hitam dan peci.
Beberapa orang yang memegangi spanduk tersebut juga mengepalkan tangan sambil berteriak, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bersikap tegas dan mengambil tindakan cepat menyelamatkan KPK, dari kriminalisasi yang dilakukan polisi.
"Pak Jokowi harus bertindak cepat, jangan terlambat. Harus tegas, KPK mau dihancurkan. Jangan biarkan KPK sekarat," teriak Mulyoto, warga Sumber, Banjarsari Solo.
Sementara itu menurut warga lainnya, Haristanto mengatakan, aksi tersebut merupakan upaya rakyat kecil untuk membela KPK. Karena terbukti banyak pihak yang ingin menghabisi KPK, dengan mencari-cari kesalahan petinggi dan para anggotanya.
"Pak Jokowi tolong jangan biarkan KPK sekarat. Ambil tindakan secepatnya. Banyak yang pingin membunuh KPK. Pak Jokowi harus tegas untuk membela rakyat," katanya.
Menurut dia, rakyat Solo juga sedih mendengar Komjen Budi Gunawan yang memenangkan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Ini berita sedih, hati kami sangat sakit. Seorang tersangka akan menjadi Kapolri. Kita harusnya malu dengan negara lain, pimpinan polisi kita seorang tersangka," ucapnya geram.
Dia meminta Komjen BG untuk mundur dari calon Kapolri. Sebagai tersangka harusnya BG sadar diri dan mundur. "Yang sudah jadi saja mundur apalagi baru calon," tandasnya.
Meski demikian dia masih percaya terhadap kepemimpinan Jokowi. Tak segera ditentukannya jabatan Kapolri, menurut Haristanto, lantaran saat ini Jokowi terbelenggu oleh beberapa pihak.
"Saya masih percaya sama pemerintahan pak Jokowi. Dia saat ini terbelenggu oleh berbagai kepentingan, dia tidak bebas, tidak merdeka," pungkasnya.
Baca juga:
'Saran untuk KPK, segeralah ajukan praperadilan'
Abraham Samad jadi tersangka, KPK surati Presiden Jokowi
Dua pimpinan tersangka, KPK seperti kena tsunami
DPR minta Jokowi angkat Busro dan Robby jadi pimpinan KPK
Diusulkan jadi ketua KPK, ini jawaban Jenderal Moeldoko
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang disita KPK dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).