Ramai-Ramai Warga Protes Cuma Dikasih Rp10 Ribu, Ini Komentar Ketua TPN Ganjar-Mahfud
Beredar sebuah video relawan Ganjar-Mahfud yang protes usia menghadiri kampanye akbar di kota Makassar.
Ramai-Ramai Warga Protes Cuma Dikasih Rp10 Ribu, Ini Komentar Ketua TPN Ganjar-Mahfud
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Pranowo, Arsjad Rasyid akan mengecek kejadian viral warga diduga relawan yang menghadiri kampanye akbar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, protes karena diberi uang Rp10 ribu.
- Ramai-Ramai DPD PDIP Protes ke Penyidik KPK Usai Pemeriksaan Hasto
- Emak-emak Protes Dapat Rp10 Ribu Hadiri Kampanye Ganjar, PDIP: Kita Tak Mau Hadirkan Peserta Bayaran
- VIDEO: Ganjar-Mahfud Tegas Sikat Korupsi Berawal dari Pemimpin Tertinggi
- Ribuan Warga Purwokerto Hadiri Konser Akbar Deklarasi Ganjar-Mahfud
"Saya tidak tahu itu posisinya, saya mesti cek dulu ya tentang hal tersebut. Nanti kalau sudah ada kabarnya saya kasih tahu," ucap Arsjad di media center TPN, Rabu (31/1).
Arsjad tidak mempermasalahkan jika ada relawan 02 yang juga mendukung pasangan calon lain. Arsjad hanya mengatakan akan fokus pada agenda Pilpres.
"Itu hak mereka, saya tidak bisa katakan atas nama relawan tersebut. Tapi tadi balik-balik buat kita sendiri adalah lihat nanti tanggal 14 Februari kita fokus kerja, nanti lihat hasilnya bagaimana," jelasnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video relawan Ganjar-Mahfud yang protes usia menghadiri kampanye akbar di kota Makassar.
Dalam video tersebut mereka protes karena hanya diberikan uang transportasi sebesar Rp10.000.
Dalam unggahan akun Instagram @kabarnegeri terlihat salah seorang Ibu-ibu memprotes uang transportasi tidak seperti yang dijanjikan.
Ibu tersebut pun protes sambil menunjukkan lembaran uang Rp10.000 sambil memegang kaos Ganjar-Mahfud.
"Rp10.000 gais, Rp10.000 gais heeh," kata ibu tersebut seperti dalam unggahan akun tersebut.
Dia pun membandingkan pada saat mengahdiri acara kampanye Prabowo-Gibran diupah ongkos Rp50.000
Di video selanjutnya, nampak massa pendukung Ganjar-Mahfud ramai-ramai berdiri di depan suatu ruangan. Mereka juga meneriakkan kata 'dua' berkaki-kali.