Rapat soal terorisme, Jokowi mau penanganan dilakukan terpadu
Jokowi menggelar rapat dengan Menko Polhukam, Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN.
Presiden Joko Widodo secara diam-diam menggelar rapat terbatas membahas terorisme di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/7) siang. Menko Polhukam Luhut Pandjaitan yang ikut dalam rapat terbatas tersebut menyatakan Presiden Joko Widodo menginginkan penanganan terorisme di tanah air dilakukan secara terpadu.
"Lebih terpadu, terintegrasi, supaya hasilnya bisa lebih bagus, karena ancaman teroris itu kita anggap memang ancaman yang terus meningkat eskalasinya di seluruh dunia. Itu saja," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/7).
Luhut enggan menjelaskan maksud terpadu dalam upaya penanganan terorisme tersebut. Sebab, hal ini baru akan dirumuskan setelah rapat terbatas tersebut selesai digelar petang ini.
"Ya itu yang lagi kita rumuskan," katanya.
Luhut menjelaskan dalam rapat terbatas tersebut turut dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.
Namun, pantauan merdeka.com di lokasi, saat masuk dan keluar dari Istana Kepresidenan, baik Kapolri maupun Panglima TNI lebih memilih melewati pintu samping sehingga saat datang maupun pulang kehadirannya tak terendus awak media.
Baru-baru ini kembali terjadi aksi terorisme di tanah air, yaitu aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh Nur Rochman di Mapolresta Solo, Jawa Tengah. Peristiwa tersebut terjadi pada 5 Juli 2016 atau H-1 Hari Raya Idul Fitri 1437 H.