Rasio Tracing Kasus Covid-19 Kota Kediri Tertinggi di Jatim
Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri untuk memperluas jangkauan tracing dan testing Covid-19 kini mulai membuahkan hasil. Menurut data Aplikasi Silacak, per tanggal 1 Agustus 2021 Kota Kediri menempati peringkat 1 se-Jawa Timur untuk rasio tracing tertinggi dengan angka 1:6,09.
Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri untuk memperluas jangkauan tracing dan testing Covid-19 kini mulai membuahkan hasil. Menurut data Aplikasi Silacak, per tanggal 1 Agustus 2021 Kota Kediri menempati peringkat 1 se-Jawa Timur untuk rasio tracing tertinggi dengan angka 1:6,09.
Angka tersebut diperoleh dari jumlah kontak erat yang terlacak tiap satu kasus positif. Artinya di Kota Kediri terdapat 6 kontak erat yang dapat terlacak tiap satu kasus positif.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana Kediri berada? Kediri merupakan kota tertua yang ada di Jawa Timur.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan, kenaikan angka ini adalah hasil sinergi dengan Polres Kediri Kota dan Kodim 0809.
Menurut Abdullah Abu Bakar, Bhabinkamtibmas dan Babinsa dan telah menjadi tim tracer di 46 kelurahan.
"Ini adalah kerja bareng antara tiga pilar yang sudah dimulai sejak dua minggu lalu. Masing-masing menurunkan anggotanya untuk mencari kontak erat. Untuk entry data, Dinas Kesehatan dibantu Dinas Pendidikan yang mengirimkan operator dari sekolah untuk menjadi tracer digital," kata Abu Bakar di Kediri, Rabu (4/8).
Dia menyampaikan capaian angka 1:6,09 masih perlu ditingkatkan lagi. Alasannya, agar target tracing sebesar 15 hingga 30 kontak erat untuk tiap satu kasus positif dapat tercapai.
Untuk mengejar target tersebut, Abu Bakar akan meminta di setiap kecamatan ada rapat koordinasi khusus untuk membahas tracing dan testing.
"Di tingkat kota kami ada rapat Kopi Paid. Nah untuk meningkatkan tracing dan testing juga perlu koordinasi seperti itu. Agar persoalan yang ditemui di lapangan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, nakes dan operator sekolah yang membantu entry data bisa dibahas dan dicari solusinya," ujarnya.
Selain meningkatkan angka tracing, Pemkot Kediri juga menargetkan jumlah testing sebanyak 624 test per hari. Angka ini masih bisa dicapai oleh Kota Kediri dengan melibatkan relawan swaber dari perguruan tinggi kesehatan.
"Tidak perlu khawatir kalau dites. Alhamdulillah jika hasilnya negatif, sehingga tinggal perlu lebih mawas diri. Untuk yang hasilnya positif, nanti akan terus dipantau kesehatannya oleh puskesmas. Apakah perlu dirujuk ke rumah sakit atau tidak dan bila cukup di rumah saja, nanti Pemkot akan memberikan bantuan," pesan Abu Bakar.
(mdk/cob)