Rebut pistol polisi, begal di Pasuruan tewas didor Tim Walet
Soleh sudah lama menjadi target polisi.
Sia-sia perlawanan Soleh (28), warga Desa Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini. Meski bersusah payah merebut pistol dan berhasil melukai kaki petugas Kepolisian, begal motor ini akhirnya tewas ditembak anggota Tim Walet, Subdit III, Jatanras Polda Jawa Timur, Jumat (28/8) sekitar pukul 03.00 WIB.
Soleh merupakan buron polisi yang terkenal licin. Dia kerap beroperasi di daerah Pasuruan dan Malang. Tiap kali beraksi, senjata tajam (sajam) dan bondet (bom ikan), tak pernah lupa dia bawa.
"Tersangka ini cukup licin. Dia dikenal kejam dan tak segan melukai korban-korbannya. Dia juga sudah lama jadi target buruan kami. Tersangka ini memang kerap lolos dari buruan petugas, tapi dini hari tadi, dia berhasil kita tangkap," terang Kasubdit III Jatanras Polda Jawa Timur, AKBP Hanni Hidayat, Jumat (28/8).
Hanni menceritakan, proses penangkapan bermula ketika pihaknya, Tim Walet menerima informasi keberadaan tersangka di kawasan Purwodadi, Pasuruan, yang kemudian dilakukan pengejaran. "Namun, tersangka berhasil kabur. Dia lebih dulu melarikan diri ke arah Malang. Kita kemudian melanjutkan pengejaran ke arah Malang," paparnya.
Sebelum sampai Malang, tepatnya di Jalan Raya Ngebal, Pasuruan, petugas menghentikan laju kendaraan tersangka dengan memberi tembakan peringatan. Tapi tembakan ke udara oleh petugas itu, tak membuat nyali tersangka ciut. Bahkan, Soleh nekat menyerang petugas dan berusaha merebut pistol anggota Tim Walet Polda Jawa Timur, Ipda Fauzi.
"Ketika berusaha merebut senjata anggota kami, pistolnya meletus dan mengenai kaki si anggota. Karena kondisinya cukup berbahaya, sehingga kami terpaksa memberi tindakan tegas di bagian dada tersangka dua kali," ungkap perwira dua melati di pundak ini.
Tersangka tewas di lokasi kejadian dan langsung dievakuasi menuju Surabaya untuk dilakukan autopsi di RSUD dr Soetomo. Sementara Ipda Fauzi yang mengalami luka tembak oleh senjatanya sendiri di bagian betis kaki kiri, juga menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
"Yang bersangkutan (Ipda Fauzi) terpaksa harus menjalani operasi pengeluaran proyektil di betis kirinya. Dia dirawat di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur," pungkas Hanni.