Ribuan Warga Banyuwangi Meriahkan Gerak Jalan Tradisional
"Mudah-mudahan event ini bisa membawa spirit bagi kita untuk terus membangun dan mensyukuri kemerdekaan. Gerak jalan ini adalah simbol dari kedisiplinan dan kekompakan. Banyuwangi bisa seperti ini karena kita kompak. Semoga kegiatan ini akan lebih mendorong kita dalam membangun kedisiplinan dan kekompakan kembali."
Setiap peringatan Hari Kemerdekaan RI, Banyuwangi menggelar gerak jalan tradisional. Tak ketinggalan, pada tahun ini gerak jalan ini kembali digelar dan mendapat antusiasme yang tinggi dari warga. Ribuan warga tumpah ruah memeriahkan gerak jalan ini dengan semangat '45.
Gerak jalan ini terbagi menjadi tiga kategori, 8 KM yang pesertanya siswa SD, 17 KM untuk siswa SMP & SMA sederajat, dan 45 KM untuk peserta umum. Semua kategori ini diikuti ribuan peserta dari seluruh wilayah di Banyuwangi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Dimana insentif diserahkan kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
Kemeriahan acara ini juga ditunjang dengan penampilan para peserta. Tak hanya mengenakan busana nuansa merah putih, namun pakaian adat nusantara dan pakaian khas Banyuwangi juga menjadi pemandangan menarik tersendiri. Lagu-lagu perjuangan dinyanyikan para peserta sepanjang berlomba. Para penonton pun memadati jalan di sepanjang rute.
©2019 Merdeka.com
"Mudah-mudahan event ini bisa membawa spirit bagi kita untuk terus membangun dan mensyukuri kemerdekaan. Gerak jalan ini adalah simbol dari kedisiplinan dan kekompakan. Banyuwangi bisa seperti ini karena kita kompak. Semoga kegiatan ini akan lebih mendorong kita dalam membangun kedisiplinan dan kekompakan kembali," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat melepas keberangkatan peserta gerak jalan 45 KM di Kantor Kecamatan Gambiran, Sabtu (24/8/2019).
Anas juga mengingatkan peserta agar tidak membuang sampah sembarangan. "Saya berharap ini jadi contoh penyelenggaraan kegiatan kemerdekaan yang bebas dari sampah. Mari kita terus peduli kebersihan dan tidak buang sampah sembarangan, utamanya sampah plastik," kata Anas.
Pelepasan peserta ditandai dengan diberangkatkannya Paguyuban Pecinta Sepeda Onthel Banyuwangi. Anas bahkan sempat menjajal mengendarai salah satu sepeda seakan bernostalgia dengan sepeda yang di masa lalu menjadi transportasi yang begitu digemari warga ini.
©2019 Merdeka.com
Semua peserta terlihat sangat antusias mengikuti agenda tahunan ini. Tak terkecuali para siswa SMK 17 Agustus 1945 Genteng. Dengan mengenakan kostum lapangan pramuka lengkap, mereka juga menempelkan sebuah bendera merah putih berukuran mungil di pipi kanannya.
"Kami senang bisa berpartisipasi di event ini, meskipun cuma sempat latihan selama 3 hari. Yang penting kebersamaannya," kata Yulia Safitri, siswi kelas XII SMK 17 Genteng, bersemangat.
Usai melepas, Bupati ikut gerak jalan bareng peserta sebagai regu kehormatan bersama Forum Pimpinan Daerah dan kepala SKPD. Anas mendapat sambutan meriah dari para warga yang menyaksikan di sepanjang jalan.
Masyarakat pun tak melewatkan kesempatan itu. Rombongan juga turut memungut sampah yang ditemui di sepanjang jalan yang dilalui.
©2019 Merdeka.com
Sebelumnya, Bupati Anas juga melepas karnaval di Kecamatan Purwoharjo. Karnaval tersebut diikuti ribuan pelajar SD, SMP, SMA dan umum. Mereka mengenakan busana adat nusantara sebagai bentuk keinginan kuat menjaga rasa persatuan dan kesatuan Indonesia.
(mdk/paw)