Ridwan Kamil Sebut Target Herd Immunity di Jabar Tergantung Ketersediaan Vaksin
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, total sasaran vaksin Covid-19 di Jawa Barat untuk mencapai herd immunity adalah 37 juta jiwa.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan realisasi target herd immunity terhadap Covid-19 di Jawa Barat bergantung pada beragam hal. Dari mulai ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat, hingga percepatan dan perluasan sentra vaksin.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, total sasaran vaksin Covid-19 di Jawa Barat untuk mencapai herd immunity adalah 37 juta jiwa.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
Saat ini, realisasi yang sudah mendapat suntikan dosis pertama baru 13 persen atau 5,1 juta jiwa. Sedangkan untuk dosis kedua masih 6,10 persen atau 2,3 juta jiwa.
“Bupati wali kota minta ya minggu-minggu ini tapi tidak ada, jatahnya habis. Tapi menunggu dari pemerintah pusat. Jadi dari sembilan juta vaksin yang dijatahkan pemerintah, Jabar 74 persen sudah selesai kemudian banyak yang minta vaksin lagi tapi masih kosong, baru mau datang lagi bulan Agustus,” terang dia saat konferensi pers virtual, Rabu (21/7).
Saat ini, 26 persen sisa vaksin untuk dosis kedua yang tersedia akan dihabiskan bagi warga yang belum mendapat suntikan dosis pertama. Hal tersebut bertujuan agar ada perluasan cakupan warga yang tervaksin.
“Saya perintahkan ke sekolah-sekolah dan vaksin keliling. Memang kalau bicara juta-juta, Jabar sudah lebih tinggi daripada provinsi lain tapi kalau pakai persentase karena kita 50 juta memang perlu kerja keras, karena jatah dari pusat segitu kita mampu habiskan sekian,” kata dia.
Di sisi lain, ia menyampaikan ada korelasi antara vaksinasi dengan tingkat kematian. Kesimpulannya, daerah yang realisasi vaksinasi Covid-19 rendah maka tingkat kematiannya tinggi.
Pria yang akrab disapa Emil ini mencontohkan daerah yang masuk ke dalam kategori realsiasi vaksinasi tinggi adalah Kota Bandung. Meski kasus aktifnya tinggi namun tingkat kematiannya rendah.
“Kesimpulannya ada daerah-daerah yang vaksinnya rendah tingkat persentase kematiannya tinggi. Jadi kota kabupaten di boks merah (seperti Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Indramayu, Kota Tasik) tingkat kematian tinggi dan vaksinasi rendah,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinkes Provinsi Jawa Barat, dr. Lucya Agung Susilawati, MARS menyebut pihaknya sedang menginventarisir sisa stok vaksin. Stok yang hendak digunakan untuk penyuntikan dosis kedua tersebut segera dihabiskan mengikuti instruksi presiden.
Inventarisasi ini termasuk yang berada di institusi lain, seperti TNI dan Polri di Jawa Barat, termasuk organisasi yang ikut membuka layanan vaksinasi. Pemberian dosis kedua akan menggunakan distribusi vaksin pada Agustus mendatang, sekaligus menjangkau yang belum divaksin sama sekali.
“kan sasarannya bertambah, dari 33 juta jiwa tambah 4 jutaan dengan anak dan remaja (yang masih rendah cakupannya karena baru berjalan satu minggu) dan belum semua kabupaten kota melaksanakan. Karena itu tadi, vaksinnya belum siap,” kata dia.
“Sekarang sasarannya siapa saja silakan, toh sama vaksin yang digunakan, dosisnya juga sama 0,5 ml. Usia lansia usia 12 -17 silakan, usia dewasa silakan. Mudah –mudahan dalam waktu satu minggu bisa meningkatkan cakupannya dan mengevaluasi stok vaksin dengan yang seminggu yang akan datang. Kata kemenkes juga bilangnya mulai Agustus distribusinya banyak,” ia melanjutkan.
Selama ini, alokasi vaksin dari Kementerian Kesehatan ditujukan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disalurkan kembali ke pemerintah kota kabupaten, lalu TNI dan Polri.
Jika laju vaksinasi stabil seperti saat ini, maka herd immunity bisa tercapai di akhir tahun 2022. “Jangka waktunya bisa dipercepat pada akhir tahun 2021 jika ada akselerasi dengan menambah sentra-sentra vaksin serta vaksin tersedia di bulan Agustus. Dan ini bergantung juga pada komitmen dinkes kota kabupaten juga,” pungkasnya.
Baca juga:
Dinas Kesehatan Sumut: Distribusi Vaksin Covid-19 Sangat Minim
Sandiaga Apresiasi Kekompakan Pelaku UMKM & Informal Ajak Warga Ikut Vaksin Covid-19
Puan: Antusiasme Rakyat Divaksin Jangan Sampai Menurun karena Vaksin Tak Tersedia
Vaksin Habis, Baru 487.214 Warga Riau Jalani Vaksinasi Covid Kedua
58 Juta Vaksin Covid-19 Disuntikkan, Pemerintah Klaim Belum Ada Efek Samping Berat
CEK FAKTA: Hoaks, Syarat Pembuatan KTP Harus Bawa Kartu Vaksin