Ridwan Kamil Wacanakan Pindah Ibu Kota Jabar, DPRD Belum Terima Kajian
Rencana penggantian Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat belum dilengkapi dengan kajian. DPRD mencoret dua wilayah yang direncanakan sebagai lokasi Ibu Kota Baru.
Rencana penggantian Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat belum dilengkapi dengan kajian. DPRD mencoret dua wilayah yang direncanakan sebagai lokasi Ibu Kota Baru.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar Dady Rohanady mengatakan, rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat muncul dalam Pansus Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sudah disahkan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa contoh kota yang menurut Ridwan Kamil gagal menjadi ibu kota? Dia mencontohkan Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
Hanya saja, tim panitia khusus (Pansus) komisi VII DPRD mencoret daerah Walini, Kabupaten Bandung Barat dan Tegalluar, Kabupaten Bandung yang menjadi alternatif pengganti Kota Bandung. Alasannya, belum ada kajian yang komprehensif.
Dia meminta pihak eksekutif mengkaji lebih dulu berbagai aspek mengenai pemindahan ibu kota. Menurutnya, pemindahan ibu kota sangat mungkin direalisasikan. Syaratnya, ada pertimbangan yang jelas.
"Kita serahkan ke kawan-kawan eksekutif seandainya mengajukan lokasi kita beri koridor itu tapi tolong diberi kajian," kata dia saat dihubungi, Jumat (30/8).
DPRD tidak akan memberikan batas waktu untuk Pemprov melakukan kajian. Tujuannya agar bisa fokus sehingga hasil kajiannya komprehensif dan matang.
"(Dalam hasil kajian) berikan indikator program. Ada indikator program di mana ibu kota bisa berpindah ke mana saja asalkan ada kajian komprehensif lebih dulu," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, rencana pemindahan ibu kota negara yang diinisiasi Presiden Joko Widodo menginspirasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia berencana menggantikan Kota Bandung sebagai Ibu kota Jawa Barat.
Rencana pemindahan itu ia sebut sedang dalam kajian setelah mendapatkan persetujuan dari DPRD Jabar pada rapat paripurna. Terlebih, alasan dari rencana itu diklaim rasional. Kajian dilakukan selama enam bulan mendatang.
Ada beberapa elemen yang yang dipertimbangkan wilayah mana yang akan dipilih menjadi pengganti Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Di antaranya tingkat risiko bencana, aksesibilitas, tingkat ekonomi, hingga ketersediaan air.
"Secara fisik kota bandung sama seperti Jakarta, sudah tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan," terang Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (29/8).
Sejauh ini ada tiga wilayah yang bisa dipilih untuk merealisasikan rencana tersebut. Yakni, Tegalluar, Kabupaten Bandung; Walini, Kabupaten Bandung Barat; atau di wilayah Kabupaten Majalengka.
Meski belum secara eksplisit menjelaskan alasannya, namun ketiga wilayah itu memang diproyeksikan sebagai pusat pengembangan ekonomi baru. Tegalluar dan Walini merupakan wilayah yang dilalui Kereta Cepat Bandung-Jakarta.
Sedangkan Majalengka, ditargetkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang melingkupi kawasan Cirebon dan Patimban. Apalagi di Majalengka sudah dibangun bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan akan dikembangkan Aero City.
"Terbuka untuk wilayah lain sebenarnya, tapi sementara tiga tempat itu (yang dipertimbangkan)," jelas dia.
Baca juga:
Gubernur Emil Berencana Pindahkan Ibu Kota Jabar, Tiga Lokasi Jadi Pilihan
VIDEO: Datangi Istana Negara, Ridwan Kamil Sampaikan Masukan Soal Ibu Kota Baru
Temui Jokowi di Istana, Ridwan Kamil Beberkan Konsep Ideal Ibu Kota
Anggota DPRD Ingatkan Ridwan Kamil Fokus Benahi Jabar dan Penuhi Janji Kampanye
Ridwan Kamil Dukung Pemindahan Ibu Kota Indonesia