Romo Benny sebut Jokowi tak berupaya hentikan kriminalisasi KPK
"KPK itu dibuat sebagai penyeimbang dari unsur politik dan hukum. Tapi saat ini justru KPK nya runtuh," kata Romo.
Rohaniawan Romo Benny Susatyo mengatakan, saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami paradoks antara apa yang dijanjikannya melalui Program Nawacita, dengan aktualisasi yang terjadi pada masa 3 bulan pemerintahannya ini. Hal ini berkaitan dengan hasil praperadilan kubu Budi Gunawan, yang diputuskan oleh hakim tunggal Sarpin Rizaldi untuk menang dan menyatakan penetapan tersangka oleh KPK pada Komjen Pol Budi Gunawan tidak sah.
"Melalui Nawacita nya, Jokowi ingin menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa, mendukung dan memperkuat KPK. Tapi simbolnya dibuat terbalik. Saat ini semua sikapnya seakan tak konsisten pada Nawacitanya sendiri," kata Romo Benny dalam sebuah diskusi di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Jumat (20/2).
Benny mengatakan, dalam pola pelemahan KPK melalui kriminalisasi para petingginya oleh pihak Polri, Jokowi tak terlihat mengambil perhatian penuh dan terkesan mendiamkan saja hal tersebut. Bahkan dalam beberapa komentar sang presiden beberapa hari terakhir ini, Benny mengaku dirinya tak melihat upaya Jokowi, untuk menyinggung rentetan kriminalisasi para petinggi KPK oleh pihak kepolisian itu.
"KPK itu dibuat sebagai penyeimbang dari unsur politik dan hukum. Tapi saat ini justru KPK nya runtuh dan tidak bisa lagi berfungsi maksimal. Ketidakseriusan pemerintah dalam kompromi politik ini disebabkan karena mereka tidak menyentuh akar kriminalisasi yang terjadi pada para pimpinan KPK," kata Benny.