RSPI: Ada 18 Kasus Bergejala Hepatitis Akut di Indonesia
"Hampir semua dirujuk dengan keterlambatan ke rumah sakit. Pasien ada yang sudah kejang dan kesadaran menurun sehingga rumah sakit kesulitan menolong untuk kasus lanjut ini," tuturnya.
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan terdapat 18 kasus bergejala hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau "acute hepatitis unknown etiology" di Indonesia.
"Di Indonesia sampai saat ini ada 18 kasus yang bergejala yang disebut dengan 'acute hepatitis unknown etiology'," ujar Mohammad Syahril dalam konferensi pers "Update Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia" yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (13/5).
-
Apa itu hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus menular dan agen tidak menular yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan, beberapa di antaranya dapat berakibat fatal.
-
Bagaimana cara mencegah hepatitis? Vaksinasi adalah langkah utama dalam mencegah hepatitis, terutama untuk hepatitis A dan B.
-
Kapan Hari Hepatitis Sedunia diperingati? Pada tanggal 28 Juli setiap tahun, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran global mengenai hepatitis.
-
Di mana hepatitis dapat menyebar? Di antara penyebab utama hepatitis adalah infeksi virus, seperti hepatitis A, B, dan C, yang dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh atau makanan dan minuman yang terkontaminasi.
-
Apa saja penyebab utama peradangan hati yang dikenal sebagai Hepatitis? Hepatitis adalah kondisi peradangan pada organ hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, paparan racun tertentu, dan kondisi medis lainnya.
-
Apa jawaban teka-teki nasi hepatitis MPLS? Nasi hepatitis dalam teka-teki konteks Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah nasi kuning.
Ia mengemukakan, 18 kasus bergejala hepatitis akut itu terdiri atas satu kasus dengan klasifikasi kemungkinan hepatitis akut (probable), sembilan kasus masih dalam pemeriksaan laboratorium (pending), tujuh kasus dengan klasifikasi dibuang (discarded), dan satu kasus dalam verifikasi.
Ia menambahkan, tujuh kasus yang masuk klasifikasi disingkirkan itu diketahui pasien terpapar hepatitis A, hepatitis B, tifoid masing-masing satu orang, demam berdarah dan berumur di atas 16 tahun masing-masing dua orang.
Ia mengatakan, dari 18 kasus itu terdapat tujuh pasien yang meninggal. Namun, penyebab meninggal belum dipastikan akibat hepatitis akut, sebab pasien meninggal dirujuk ke rumah sakit dalam keadaan gejala parah.
"Hampir semua dirujuk dengan keterlambatan ke rumah sakit. Pasien ada yang sudah kejang dan kesadaran menurun sehingga rumah sakit kesulitan menolong untuk kasus lanjut ini," tuturnya.
Berdasarkan jenis kelamin, ia mengatakan, dari 18 kasus bergejala hepatitis akut itu terdiri atas sembilan pasien laki-laki, delapan perempuan, dan 1 pasien masih dalam proses verifikasi.
Sementara dari rentang usia, lanjut dia, pasien didominasi anak-anak, yakni usia 0-4 tahun sebanyak empat orang, usia 5-9 tahun sebanyak 6 orang, usia 10-14 tahun sebanyak 4 orang, dan usia 15-20 tahun sebanyak 4 orang.
Syahril juga menyampaikan bahwa 18 kasus bergejala hepatitis akut itu tersebar di tujuh provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kalimantan Timur masing-masing satu kasus, dan DKI Jakarta 12 kasus.
(mdk/ded)