Rudiantara targetkan Indonesia Messenger raih 30 juta pelanggan

Rudiantara juga menyampaikan para penyedia layanan aplikasi sosial harus bisa bekerjasama dengan produsen ponsel.

2015-03-04 04:32:00

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sangat mengapresiasi para pengembang lokal yang mampu menghasilkan karya-karya berkualitas. Oleh karenanya dia menyambut baik peluncuran Indonesia Messenger (Imes), yang merupakan media sosial karya anak bangsa pada Sabtu (28/2) lalu.

Rudi mendorong agar Imes bisa bersaing dengan media sosial lain karya dari luar negeri, seperti BlackBerry Messenger, Line, We Chat, dan Whatsapp. Da pun menyebutkan bahwa Imes memiliki potensi yang besar untuk berkembang ke arah yang lebih baik lagi.

"Yang penting Imes jalan dulu. Kekuatan utama dari messenger adalah pengguna. Kalau bisa mendapatkan 25-30 juta setidaknya di akhir tahun maka punya nilai tawar yang tinggi," kata Rudiantara dalam rilis yang diterima, Selasa (3/3).

Rudiantara mengatakan jika Imes mampu meraih 20-30 juta pengguna maka sisi bisnis akan terus berlangsung dengan pertumbuhan positif. Alasannya, operator akan mulai mempertimbangkan Imes sebagai prioritasnya. Selain itu, akan banyak pemasukan dari iklan yang mengalir ke pihak Imes.

"Karena saya dengar, Imes bisa tranfer file hingga 250 MB, itu luar biasa besarnya, Kemudian grupnya bisa 2.000, sehingga kalau 1 sekolah bisa dibuat satu grup," kata Rudiantara.

Selain itu, yang menentukan keberhasilan Imes dalam meraih pengguna (user), juga tergantung bagaimana mengelola ekosistemnya. "Ekosistem pertama, adalah operator selular dan tidak beda dengan OTT (Over The Top), hanya OTT-nya Indonesia. OTT sama operator ini saling membutuhkan, karena tanpa OTT, datanya tidak akan bisa banyak," kata Rudiantara.

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh para pengembang agar karyanya dapat berhasil bersaing di pasar khususnya aplikasi messenger. Rudi mengatakan ini kunci keberhasilan sebuah layanan messenger adalah kelompok sosial yang besar. Oleh karena itu penyedia layanan messenger harus mampu menarik sebanyak mungkin komunitas. "Kelompok sosial harus diperbanyak kalau mau berhasil," jelasnya.

Rudiantara juga menyampaikan para penyedia layanan aplikasi sosial harus bisa bekerjasama dengan produsen ponsel sehingga layanannya dapat tersedia secara preloaded di ponsel tersebut. "Produsen ponsel khususnya yang lokal harusnya bisa memberikan support kepada pengembang lokal agar aplikasinya bisa ada di ponselnya," tambahnya.

Dukungan serupa juga disampaikan oleh Ketua DPR RI, Setya Novanto. Dia menyebutkan bahwa sebagai aplikasi messenger karya anak bangsa, tentu harus diprotect dan didukung, karena ini akan menjadi sebuah kekuatan bagi Negara. "Untuk itu saya saya melihat bahwa ini merupakan hal yang bagus dan bisa memberikan kontribusi yang besar, saya yakin anggota DPR lainnya juga akan mendukung hal ini," ujarnya.

Managing Director PT Gobsindo Utama, Sonny J Tendean, merasa percaya diri untuk mendapatkan pengguna dari Indonesia dengan jumlah besar. "Kami cukup optimistis produk kami ini dapat berbicara di kancah persaingan media sosial di Indonesia. Karena selain mengusung konsep nasionalisme, Imes juga memiliki banyak keunggulan yang konsumen tidak dapatkan dari platform sejenis," kata dia.

Baca juga:
6 Artis porno paling tajir sejagat raya
7 Seleb Hollywood yang terkenal 'jagoan ranjang'
Lima cerita konyol aksi bugil bikin geger dunia
6 Gurun pasir yang menyembunyikan sepotong keajaiban alam
Sekelumit kisah sniper legenda Indonesia, Tatang Koswara
Detik-detik Meninggalnya Tatang Koswara, Sniper Terbaik Dunia

Jangan lewatkan:
Ngototnya Lulung, siap tempur buat jatuhkan Ahok dari kursi gubernur
Kacau, ada pengemis beromzet Rp 15 juta, punya rumah mewah & 2 istri
Mendagri putuskan APBD dari Ahok tak bermasalah
Bosan tinggal di Indonesia? Pindah ke 5 Negara ini!
10 Poster lokal ini mirip poster film luar, kebetulan atau plagiat?
9 Film Indonesia Terbaru di Bulan Maret 2015

(mdk/eko)