Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Mraknya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia menjadi kekhawatiran pemerintah dan rakyat Singapura.
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia menjadi kekhawatiran pemerintah dan rakyat Singapura.
Negara yang mendapat julukan negeri singa itu, tak ingin asap pekat mengganggu aktifitas publik di negara itu seperti terjadi pada 2015 dan 2019.
BNPB berupaya agar karhutla dapat ditekan seminimal mungkin. Enam provinsi menjadi prioritas penanganan karena memiliki lahan gambut yang luas, yakni Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
"Dengan adanya warning Singapura jangan sampai menyebabkan negara ini (Indonesia) menjadi negara yang tidak baik. Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh," ungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto di Palembang, Selasa (12/9).
Dia mengakui kemarau dan pengaruh El Nino menyulitkan penanganan karhutla. Namun, upaya keras satgas gabungan di lapangan menjadi kekuatan untuk memadamkan kebakaran.
"Jangan lagi kita diam dan bangga apabila asap ke negara tetangga. Di Sumsel memang banyak lahan yang terbakar tetapi banyak juga yang dipadamkan,"
ujar Suharyanto.
Merdeka.com
Dalam waktu dekat, BNPB akan meminta teknologi modifikasi cuaca (TMC) kembali dilakukan terutama di wilayah gambut, seperti di Ogan Komering Ilir. Optimalisasi hujan buatan diharapkan dapat mengurangi kebakaran dan menekan dampaknya.
Selain itu, BNPB melakukan dua strategi dalam penanganan karhutla. Strategi jangka pendek berupa pembasahan lahan gambut agar tidak mudah terbakar termasuk memadamkan api yang belum benar-benar padam.
Pembasahan dibantu tujuh helikopter yang beberapa peralatan perawatan harus didatangkan dari luar negeri dan dalam proses bea cukai.
"Satu dua hari ini kita harap sudah selesai urusannya di bea cukai dan bisa segera beroperasi," kata Suhartono.
Sementara strategi jangka panjang melaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait banyaknya lahan tak tergarap yang terbakar sehingga akan ada solusinya ke depan. Pemerintah daerah pun diminta memadukan strategi agar tujuan terwujud.