Sakit Hati Persoalan Keluarga Berbuah Penculikan Keponakan oleh Paman dan Bibi
"Rambut korban dipotong sangat pendek sehingga tidak dikenali apalagi ketika memakai masker," imbuh dia.
Merasa sakit hati karena persoalan keluarga, sepasang suami istri nekat membawa lari keponakannya sendiri. Alhasil, hal tersebut sempat membuat orangtuanya kelabakan, lantaran sang buah hati menghilang selama 4 hari.
Adalah Nessa Allanna Karaissa atau biasa dipanggil Ara sudah menghilang selama 4 hari dari tempatnya terakhir bermain di Surabaya. Gadis berumur 7 tahun tersebut diketahui menghilang tanpa jejak sejak Selasa (23/3) lalu.
-
Apa pengertian anak sulung? Anak sulung adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang lahir pertama atau yang tertua dalam suatu keluarga.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang dilakukan anak muda saat ngabuburit di pinggir rel kereta di Purwakarta? Mereka sekedar berfoto, membuat video dan mengabadikan kereta api yang melintas.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Apa yang dilakukan oleh pengusaha asal Karawang untuk pendidikan anaknya? Tidak hanya dermawan kepada orang lain, Hilman Gumilar juga tidak pernah pelit untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk anaknya. Hilman sampai rela mengeluarkan uang ratusan juta demi sang anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak di sekolah terbaik.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
Namun, pada Sabtu (27/3) dinihari, keberadaan Ara mulai terendus polisi. Ia diketahui di kawasan Pasuruan.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Jhonny Eddizon Isir mengatakan, kasus penculikan ini dilakukan oleh dua orang tersangka. Kedua tersangka ini, rupanya masih terhitung sebagai kerabat atau tepatnya tante dan paman korban.
Kedua orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu diketahui bernama Oke Ary Aprilianto (34) dan Hamidah (35), warga Karanggayam, Surabaya.
"Tersangka adalah paman dan tante Ara," kata Isir, Sabtu (27/3).
Dalam kasus ini, tersangka Hamidah diketahui membujuk korban agar mau ikut dengannya. Saat itu, tersangka mengetahui korban sedang bermain sendirian di taman.
Karena korban mengenal tersangka, maka ia pun bersedia ikut. Sedangkan Oke, si suami Hamidah, menyediakan lokasi sebagai tempat persembunyian di Pasuruan.
"Jadi, ananda Ara ketika diajak kemudian mau karena bukan orang lain," jelas dia.
Meski para tersangka masih keluarga, tetapi proses hukum tetap berjalan karena korban dibawa tanpa persetujuan ayah ibunya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Ryzki Wicaksana mengatakan sebelum korban dibawa menuju Pasuruan sempat diajak berkeliling Surabaya.
Bahkan, rambut Ara dipotong agar tidak mudah dikenali. Gadis kecil itu sulit ditemukan karena penampilannya sudah berubah dari ciri-ciri terakhir yang disebarkan.
"Korban dipanggil dan mau ikut karena masih bukan orang asing," ujarnya.
Kedua pelaku yang tinggal satu atap bersama Ara itu kemudian mengajak korban membeli jajanan. Ia juga diajak potong rambut dengan maksud menyamarkan penampilan sang bocah.
"Rambut korban dipotong sangat pendek sehingga tidak dikenali apalagi ketika memakai masker," imbuh dia.
Setelah itu, Ara dibawa ke rumah Oke di Pasuruan menggunakan motor. Di sana Ara disembunyikan dan tidak boleh menghubungi orang tuanya.
Terpisah, Oke, salah satu tersangka menyebut jika penculikan itu memang didasari oleh rasa sakit hati pada orangtua korban. Meski demikian, selama masa penculikan, Ara diakuinya diperlakukan dengan baik.
"Kami tidak berniat apa-apa karena menganggap Ara seperti putri kami sendiri. Tapi kami sakit hati kepada orangtuanya," ungkapnya.
Tersangka Hamidah juga mengakui sakit hati karena perlakuan kedua orangtua Ara yang sering memfitnah dan membentak keluarganya saat berada di rumah yang mereka tinggali bersama.
"Saya sangat sakit hati. Anak saya dicaci maki," ungkapnya.
Dalam kasus ini, kedua pelaku pun harus terancam Pasal 83 Jo 76F Undang-undang No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dengan ancaman hukuman minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun.
Baca juga:
Berupaya Kabur, Penculik Anak di Palembang Ditembak Polisi
Panik Aksi Viral di Medsos, Penculik Anak di Palembang Ditangkap Usai Telepon Polisi
Diajak Beli Bakso, Bocah 9 Tahun Asal Klaten Diculik dan Dibawa ke Bogor
Polisi Selidiki Dugaan Penculikan Pelajar Garut yang Viral di Medsos
Geng Motor Bersenjata Serang Sekolah Dasar di Nigeria, Tiga Guru Diculik
Pelajar Garut yang Diduga Diculik Ditemukan di Banyuwangi, Pacarnya Jadi Tersangka
Sakit Hati Persoalan Keluarga Berbuah Penculikan Keponakan oleh Paman dan Bibi