Sambut Halloween, Museum Angkut Batu dipenuhi hantu menyeramkan
Kesan seram saat memasuki lantai III, sebuah lorong disetting pemakaman dengan lampu kemerahan yang menyala.
Koleksi kendaraan di Museum Angkut Batu, Jawa Timur, sejak awal sudah melekat kesan antik dengan koleksi-koleksi kunonya.
Setiap kendaraan, di antaranya berusia ratusan tahun, dari sepeda angin, kereta kerajaan, mobil hingga pesawat terbang, memiliki kisah perjalanan dan sejarah pembuatan masing-masing.
Selain itu semua, tidak bisa dilepaskan juga unsur mistis dan kisah-kisah menyeramkan di balik setiap koleksi. Karena memang mobil-mobil tersebut, sebagain merupakan rekondisi dari kendaraan yang mengalami kecelakaan maut dengan sekian korban jiwa.
Kesan seram dan mistis semakin tereksplorasi dalam konsep menyambut Helloween, 30 Oktober 2015. Selama dua hari, Museum Angkut menggelar Halloween Horror Night Party at Museum Angkut. Seluruh ruangan mendadak disetting penuh hantu-hantu bergentayangan.
Seolah arwah-arwah yang selama ini mendiami mobil-mobil kuno tersebut, keluar dari persemayaman. Bahkan sesekali, hantu-hantu itu mendadak muncul, memberikan kejutan pada para pengunjung.
Pengunjung akan disambut oleh dua orang berjubah dracula dengan gigi taring penuh darah. Kendati menyapa dengan kalimat selamat datang, dan membantu memasangkan tiket di pergelangan tangan, tetapi suara beratnya cukup memberi kesan seram.
"Selamat datang, jangan lupa memasang tiketnya di pergelangan. Silakan ke sana, tasnya diperiksa oleh petugas dulu," kata seorang petugas dengan suara yang sengaja dibuat berat, seperti di film-film Scream, Sabtu (31/10).
Tas bawaan pengunjung pun akan diperiksa oleh dracula yang lain. Di akhir pembicaraan, mereka kemudian mempersilakan melanjutkan perjalanan. Tetap tidak ketinggalan dengan suara berat untuk kesan seram.
Beberapa dracula tampak bergentayangan mengitari ruangan lantai satu. Mereka berdiri di sudut-sudut koleksi mobil kuno, yang selalu siap diajak berfoto bersama. Bahkan penyedia jasa foto, hari itu juga mengenakan make up dan jubah drakula.
Memasuki lantai II, aksesoris buah labu dengan nyala lampu menjadi hiasan. Tidak jauh dari sana, tepatnya setelah melalui koleksi mobil listrik Dahlan Iskan, tampak pocong bersandar di balik pintu.
Berikutnya di kawasan anjungan Petjinan tampak gadis Thionghoa yang duduk di kursi dengan muka berdarah-darah. Kakinya terluka berlumuran darah, sementara wajahnya melotot memandang setiap orang yang datang.
Tepat di depan gadis tersebut, berdiri pria berkostum polisi dengan kampak berlumuran darah. Wajah garang dengan pandangan tajam yang siap bertindak kejam.
Hal serupa juga di anjungan Batavia, tiga orang masing-masing dua pekerja dan satu orang pria berkostum Thionghoa tampil menyeramkan. Wajah mereka berdarah-darah, bahkan diantaranya tanpa bola mata.
Hantu leak yang mirip penari Bali, tak kalah serem juga. Pandangannya tajam memperlihatkan aroma mistis yang dipancarkan. Terlihat juga kuntilanak bersimbah bersimbah yang mondar-mandir menggendong anaknya. Dia seolah mencari bapak dari sang anak.
"Make-upnya kayak nyata. Kostum-kostumnya juga seram menakutkan, pakai putih berdarah-darah," kata Iman Lazuardi, pengunjung asal Situbundo.
Kesan seram saat memasuki lantai III, sebuah lorong disetting pemakaman dengan lampu kemerahan yang menyala. Di tengah lorong, beberapa batu nisan dengan aksesoris kain putih nan bersih, ditambah sebuah ambulan yang penuh pocong terparkir tidak jauh.
Suara tawa kuntilanak dan aungan serigala keluar dari sound system ruangan tersebut. Aroma kemenyan dan asap pembakaran seorang memberi tanda kehadiran sang arwah.
Sementara di sudut, tampak suster ngesot dan kuntilanak yang sesekali mengejutkan pengunjung. Para penonton tidak takut, tetapi diantara mereka tampak berlarian tak mau berdekatan.
"Takut! tepatnya seru, menyeramkan, konsepnya bagus, apalagi sekarang kan Halloween, dibuat kaget-kaget tadi. Properti-properti juga bagus," kesan Megi, pengunjung asal Jakarta.
Makin seru memasuki anjungan Ganster Town, di mana wajah-wajah sangar berluran darah di sudut-sudut kota cowboys. Mereka lengkap dengan senjata, berdiri dengan senapan panjang yang menjadi andalan.
Bagus pengunjung asal Bekasi mengaku penasaran ingin melihat saat suasana malam. Lampu-lampu aneka warna diyakininya akan menambah suasana seram.
"Saya ingin tahu kalau suasananya malam. Kalau malam mungkin semakin seram, ditambah aroma-aroma bau kemenyan," kata Bagus, asal Bakasi.
Titi S Aryanto, Manager Museum Angkut mengungkapkan, tampilan menyeramkan yang disajikan sebagai tambahan hiburan bagi pengunjung. Even Halloween Horror Night Party at Museum Angkut berlangsung 30 Oktober-1 November 2015 dengan berbagai acara yang disajikan.
"Konsepnya takut tapi senang, dengan tema hantu nasional dan internasional. Di sini ada hantu-hantu yang banyak dikenal di Eropa, China, tetapi juga ada yang lokal seperti suster ngesot, kuntilanak, yang hanya ada di Indonesia," katanya.
Secara konsep akan menyesuaikan, saat memasuki anjungan koleksi mobil Eropa, disajikan hantu-hantu dari Eropa, begitupun di anjungan yang lain. Mereka juga dipadukan dengan kostum, jagoan yang sedikit diubah menyesuaikan even Helloween.
Para pengunjung akan diajak menikmati Ghost Performance, Ghost Parade, Scariest Red Carpet, Ghost Flashmob, Best Costume Competition dan Best Makeup Competition.
Di akhir acara para makhluk-makluk seram ini diajak berparade keliling Museum Angkut. Puncaknya mereka berjoget bersama dalam iringan musik yang dipandu seorang DJ di Gangster Town. Para hantu berbaur, berjoget bersama penonton dan mereka melayani yang ingin berfoto bersama.