Satgas Covid-19: Kepala Daerah Wajib Cari Tahu Penyebab Utama Kematian Pasien
Wiku mengatakan, jika kepala daerah sudah menemukan penyebab utama kematian pasien Covid-19, maka harus dianalisis dengan kapasitas rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan, tempat isolasi atau pengawasan oleh pos komando.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito meminta kepala daerah mencari tahu penyebab utama kematian pasien Covid-19. Upaya ini untuk mengetahui akar masalah masih meningkatnya kematian pasien Covid-19 di Indonesia.
"Seluruh kepala daerah wajib mencari tahu penyebab kematian utama di daerahnya," kata Wiku dalam konferensi pers disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/9).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Wiku mengatakan, jika kepala daerah sudah menemukan penyebab utama kematian pasien Covid-19, maka harus dianalisis dengan kapasitas rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan, tempat isolasi atau pengawasan oleh pos komando.
Selain itu, lanjut Wiku, pemerintah daerah juga harus mengkategorikan kematian pasien Covid-19 berdasarkan kelompok umur maupun tingkat keparahan sakit.
"Pemerintah daerah tidak hanya wajib memahami data daerah, namun juga wajib mengaitkan satu data dengan yang lainnya agar dapat diidentifikasi masalah yang sebenarnya," pesannya.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan Indonesia masih menyisakan pekerjaan rumah (PR) untuk menurunkan angka kasus kematian akibat Covid-19 yang masih berada di atas rata-rata dunia.
"Persentase kasus aktif di Indonesia saat ini lebih rendah dari angka dunia, angka kesembuhan kita di atas rata-rata dunia. Tapi saya sepakat bahwa kita memang masih punya PR (pekerjaan rumah) di angka kematian yang masih di atas angka rata-rata dunia," kata dia, Rabu (1/9).
Dewi mengatakan per tanggal 29 Agustus 2021 persentase kasus aktif di Indonesia sebesar 5,34 persen, sudah berada di bawah rata-rata dunia yang mencapai 8,56 persen.
Sedangkan angka kesembuhan pada 31 Agustus 2021 mencapai 72,1 persen atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata kesembuhan Covid-19 di dunia saat ini 69,73 persen.
Namun persentase kasus kematian di Tanah Air masih mencapai 3,24 persen di atas rata-rata dunia yang mencapai 2,08 persen saat ini.
Meskipun angka kematian masih relatif tinggi di Indonesia, kata Dewi, namun dalam dua pekan terakhir menunjukkan tren penurunan dari rata-rata 1.000 kasus kematian per hari, menjadi sekitar 700 per hari.
"Terkait dengan angka kematian tertinggi di bulan Juli 2021, ternyata penyumbangnya bukan dari mereka yang berusia di atas 60 tahun, tapi justru di usia sekitar 46 sampai 59 tahun. Ada pergeseran usia," tandasnya.
Baca juga:
Jumlah Kasus Covid-19 terus Turun, Konsistensi Pencegahan Harus Terjaga
Kapuskes TNI: Isolasi Terpusat Kurangi Beban RS Rawat Pasien Covid-19
Satgas: Kasus Covid-19 Menurun 45 Persen pada Agustus 2021
Muncul Covid-19 Varian Mu, Pemerintah Awasi Mobilitas Internasional
Varian Baru Virus Corona Mu Hantui Amerika Latin
Jepang Temukan Partikel Hitam Pada Vaksin Moderna