Satgas Covid-19 Wacana Pasien Karantina Dipasang Gelang Chip
Aplikasi PeduliLindungi tak bisa selalu mendeteksi keberadaan orang yang sedang karantina. Berbeda dengan menggunakan teknologi chip.
Kepala Sub Bidang Tracing Satgas Penanganan Covid-19 Koesmedi Priharto mengungkapkan, pihaknya tengah mengkaji rencana penggunaan gelang chip untuk orang yang sedang karantina. Gelang dengan chip itu nantinya bakal memantau pergerakan orang yang sedang karantina dari jarak jauh.
"Ini sedang kita coba cari ya, apakah mungkin pasien karantina diberikan gelang. Kemudian, kita bisa memonitor dengan chip yang ditaruh di sana. Orang ada di mana, posisinya seperti apa, kan kita bisa lihat dari kondisi itu karena teknologi sangat memungkinkan saat ini" kata Koesmedi dalam diskusi polemik MNC trijaya 'bersiap hadapi gelombang Omicron', Sabtu (15/1).
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Menurutnya, aplikasi PeduliLindungi tak bisa selalu mendeteksi keberadaan orang yang sedang karantina. Berbeda dengan menggunakan teknologi chip.
"Kalau PeduliLindungi kan ditaruh di handphone, kan kalau di handphone bisa ditinggal sama dia. Kemudian, dia pergi ke mana-mana kita tidak bisa monitor dia. Berbeda dengan chip, dipasang di badan orang itu sendiri," ujarnya.
Dia mengatakan, bahwa Satgas ingin mencari cara agar orang yang dikarantina bisa menerima dengan baik. Sebab, selalu ada masalah dengan orang yang sedang menjalani karantina.
"Kita harus mulai mencari model, artinya model apa sih yang bisa kita lakukan supaya karantina itu bisa diterima dengan enak, kita pun petugas bisa memonitor dengan baik," katanya.
Baca juga:
Ini Tahapan Karantina bagi Wisman-ABK Cegah Omicron Masuk Bali
Aturan Baru, Masa Karantina Turun jadi 7 Hari dan Larangan Masuk 14 Negara Dihapus
Bersurat ke BNPB, Kemenag Ingin Gunakan Asrama Haji Jadi Tempat Karantina Umrah
WNA Keluhkan Kualitas Hotel Isolasi, Ini Tanggapan Satgas
Kasatgas Covid-19 Tinjau Fasilitas Karantina PPLN di Bali
Polda Metro Belum Terima Laporan Dua WNA Kabur dari Hotel Karantina