Satgas: Kenaikan Kasus Harian Covid-19 Kini Lebih Tinggi dari Gelombang Pertama
Peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan berdampak pada positivity rate harian
Kasus positif Covid-19 terus meningkat sejak awal Januari 2022. Pada 1 Februari 2022, kasus Covid-19 harian bertambah 16.021, tertinggi sejak 26 Agustus 2021 yang mencatat 16.899.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan penambahan kasus Covid-19 kemarin lebih tinggi dari gelombang pertama pandemi pada Desember 2020.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Per 1 Februari kemarin, kasus harian telah mencapai 16.000 kasus. Lebih tinggi daripada penambahan harian pada gelombang pertama di bulan Desember 2020 lalu," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (2/2).
Peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan berdampak pada positivity rate harian. Wiku mencatat, kini positivity rate Covid-19 harian Indonesia sebesar 6 persen. Lebih tinggi dari standar aman Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang hanya 5 persen.
"Sebelumnya, positivity rate harian kita sempat konsisten berada di angka 0 sampai dengan 2," ujarnya.
Kabar baiknya, lonjakan kasus positif Covid-19 tidak diikuti dengan kenaikan kematian. Menurut Wiku, kasus kematian akibat Covid-19 saat ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan gelombang pertama. Meskipun, kasus kematian meningkat 14 kali lipat dibandingkan 1 Januari 2022.
"Dengan jumlah kasus positif yang sama, nyatanya kematian harian pada saat ini berjumlah 28 kematian. Sedangkan pada gelombang pertama lalu kematian mencapai hingga lebih dari 300 orang dalam satu hari," jelasnya.
"Namun selalu saya tekankan, satu kematian saja yang hilang nyawa. Mulai bertambahnya kematian ini menjadi pengingat bahwa meskipun sebagian besar pasien relatif dapat sembuh namun virus ini masih menjadi ancaman pada kelompok rentan seperti lansia dan pasien dengan komorbid," imbuhnya.
Wiku menuturkan, kenaikan kasus Covid-19 saat ini menjadi peringatan bagi semua pihak, termasuk masyarakat. Masyarakat harus kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Terpenting tidak bepergian ke tempat umum jika tidak mendesak. Ini harus mulai diterapkan kembali," katanya mengakhiri.
Baca juga:
Update Kasus Covid-19 Nasional Per 2 Februari 2022
Dinas Pendidikan Jakarta Tegaskan Sekolah Bukan Klaster Penularan Covid-19
Gibran: PTM di Solo Lanjut Terus Kecuali Sudah Ada Klaster Covid-19 Sekolah
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana Terkonfirmasi Positif Covid-19
Imbas Temuan Kasus Covid-19, 190 Sekolah di Jakarta Ditutup