Satu Lagi Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Berhasil Diidentifikasi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru. Jenazah berjenis kelamin perempuan atas nama Mujiyani berusia 50 tahun, warga Kampung Renteng, Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru. Jenazah berjenis kelamin perempuan atas nama Mujiyani berusia 50 tahun, warga Kampung Renteng, Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang.
"Berdasarkan label jenazah B-40 melalui proses identifikasi skunder medis dan properti, tidak terbantahkan teridentifikasi atas nama Nyonya Mujiani, perempuan usia 50 tahun, alamat Kampung Renteng, Candipuro," kata Kombespol Erwin Zainul Hakim, Kabiddokes Polda Jatim di RSUD Dokter Haryato, Lumajang, Jumat (17/12) sore.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang menyebabkan erupsi Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi terjadi bersamaan? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi."Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama," jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
Tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengidentifikasi 28 jenazah dan menyisakan delapan jenazah serta delapan body part (bagian tubuh) yang disimpan di cold storage rumah sakit. Pengidentifikasian melalui pencocokan data antemortem dan postmortem atau pemeriksaan sekunder dan primer.
Polda Jatim sejauh ini telah mengumpulkan 76 data antemortem, beberapa di antaranya adalah 31 sample DNA yang dikumpulkan dari 25 keluarga yang melapor ke Posko DVI.
"Kita berharap dalam waktu dekat sudah mulai ada titik terang bagi jenazah yang belum teridentifikasi," ungkapnya.
28 Jenazah Teridentifikasi
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko mengungkapkan Tim DVI Polda Jatim saat ini terus berjuang mengidentifikasi jenazah korban erupsi Gunung Semeru. Tim telah bekerja sejak dibentuk 5 Desember 2021.
"Telah dilaksanakan pemeriksaan dari 45 kantong, yang teridentifikasi adalah 28 jenazah dan 1 Body part. Jenazah yang belum teridentifikasi masih dilaksanakan proses identifikasi oleh Tim DVI," tegasnya.
Sambil menunggu hasil tes DNA yang dilaksanakan Lab DNA Pusdokes Mabes Polri, masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya diminta segera melapor ke posko atau hotline 0853-3533-0033. Laporan itu diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi 8 jenazah dan 8 body part yang tersimpan di RS Dokter Haryato.
(mdk/yan)