SBY ingin bertemu dan bicara blak-blakan dengan Presiden Jokowi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung merespons beberapa isu yang menyerang dirinya. Bahkan, SBY pun mengungkapkan keinginannya untuk berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung merespons beberapa isu yang menyerang dirinya. Bahkan, SBY pun mengungkapkan keinginannya untuk berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SBY merasa dipojokan dengan isu-isu tak sedap, mulai dari mendanai aksi damai 4 November lalu, aksi makar dan rencana mengebom istana. Dia pun disebut-sebut menunggangi aksi untuk kepentingan politik anaknya yang tengah bertarung di pemilihan gubernur DKI.
"Kalau difitnah seperti itu saya sebagai manusia biasa harus sampaikan perasaan saya. Semua itu tidak benar," katanya di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (1/2).
Untuk itu, SBY mengaku ingin bertemu dengan Jokowi untuk menyampaikan keluh kesahnya. Presiden keenam itu berkepentingan untuk meluruskan kabar-kabar tak sedap.
"Saya tidak punya kesempatan bertemu presiden kita Bapak Jokowi. Kalau bisa bertemu ingin bicara secara blak-blakan siapa yang melaporkan pada beliau, beri info intelijen yang tadi," tuturnya.
Menurut SBY, klarifikasi itu penting agar Jokowi tidak mendapat informasi yang tidak benar. SBY juga tak ingin di antara keduanya ada prasangka buruk.
"Tujuannya supaya Pak Jokowi dan saya tidak ada prasangka dan praduga, enak dan tidak enak, saling mencurigai. Beliau presiden, saya pernah pimpin negeri ini. Bagus kalau bisa bertemu blak-blakan apa yang terjadi, supaya ada dialog mana yang benar mana tidak benar," tandasnya.